Jakarta, IDN Times - Pemerintah mengklaim Indonesia menjadi salah satu negara yang stabil secara politik dan ekonomi di Dunia.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan kondisi ini didukung oleh kinerja ekonomi yang tumbuh impresif di angka 5,3 persen pada tahun 2022 berkat konsumsi yang kuat serta ekspor dan investasi yang berjalan baik.
Baca Juga: Ada Pemilu 2024, OJK Ramalkan Perekonomian Indonesia Bakal seperti Ini
1. Mayoritas kelompok usia produktif
Selain ekonomi yang tumbuh positif di tengah tantangan global, Indonesia juga menjadi mesin ekonomi utama di Asia Tenggara yang melingkupi 40 persen populasi Asia Tenggara dan 35 persen dari PDB Asia Tenggara.
Indonesia juga memiliki lebih dari 270 juta penduduk yang mana 69 persen merupakan kelompok usia produktif.
“Akses ke Indonesia berarti masuk di salah satu kawasan paling stabil secara politik dan ekonomi di dunia. Investor harus mempertimbangkan Indonesia sebagai pasar, basis produksi, dan pusat ekspor,” kata Airlangga dalam keterangannya, Jumat (3/3/2023).
Baca Juga: Zainudin Amali Tak Hadir di Sidang Kabinet, Airlangga: Belum Monitor
2. Optimis dan Waspada Hadapi Ekonomi Global
Editor’s picks
- Harta Pejabat Pajak Rafael Alun Trisambodo, Hampir Saingi Menkeu!
- Muncul Gerakan Tolak Bayar Pajak Imbas Kasus Rafael Alun Trisambodo
- 9 Alasan Perusahaan PHK Karyawan yang sesuai UU Ketenagakerjaan
Dengan demikian, pemerintah optimis namun tetap waspada menyikapi prospek perekonomian tahun 2023, disisi lain pemerintah juga menyiapkan berbagai kebijakan untuk ikut menopang kinerja ekonomi.
Kebijakan tersebut antara lain, pemberhentian kebijakan PPKM yang diharapkan dapat mendorong mobilitas masyarakat dan bergeraknya roda perekonomian, hilirisasi industri untuk meningkatkan nilai tambah komoditas, hingga reformasi struktural melalui Undang-Undang Cipta Kerja dan peraturan turunannya yang ditujukan untuk memberi kepastian hukum bagi para pelaku usaha. Terkait implementasi perizinan usaha berbasis risiko melalui Online Single Submission, lebih dari 3,3 juta Nomor Induk Usaha baru telah diterbitkan.
“Kami telah menyiapkan daftar prioritas investasi. Investor yang berinvestasi di industri prioritas berhak mendapatkan insentif fiskal dan nonfiskal. Selanjutnya, kami terus mengoptimalkan Indonesia Investment Authority (INA) sebagai alternatif pembiayaan pembangunan ekonomi,” ungkap Menko Airlangga
3. Pengembangan ekosistem kendaraan listrik
bahwa saat ini Indonesia tengah mendorong pengembangan ekosistem kendaraan listrik. Indonesia sendiri merupakan produsen utama bijih nikel yang merupakan komponen inti baterai, sedangkan Australia merupakan mitra penting bagi Indonesia sebagai pemasok utama lithium yang merupakan komponen utama baterai listrik.
“Kami berharap kemitraan kita (Indonesia-Australia) dapat meningkatkan daya saing negara kita,” ujar Menko Airlangga.
Perlu diketahui bahwa Australia sendiri telah menjadi mitra strategis Indonesia. Pada tahun 2022, investasi Australia di Indonesia menyumbang sekitar 524 juta dolar AS yang berperan penting dalam menciptakan industri dan lapangan kerja. Sementara itu, total perdagangan Indonesia-Australia pada tahun 2022 mencapai 13,3 miliar dolar AS atau tumbuh 9,1 persen selama lima tahun terakhir.
Baca Juga: Jokowi Ogah Tanggapi Pertemuan Airlangga-Paloh: Itu Urusan Politik
Hot
No comment on record. Start new comment.