EUR/USD: Euro Masih Dapat Jatuh Lebih Dalam Lagi - Forexsignal88.Com - Signal Forex Indonesia

Forexsignal88.Com- Bears berhasil menyeret harga pasangan mata uang EUR/USD di bawah level support psikologis 1.0800, dengan penurunan menuju level support 1.0760. Ini adalah yang terendah dalam dua bulan, sebelum menyentuh level perdagangan di sekitar level 1.0815 pada saat penulisan. Dolar AS mendapat momentum positif yang kuat dari sinyal pejabat Federal Reserve AS tentang masa depan menaikkan suku bunga AS sampai inflasi di negara tersebut mencapai tujuan bank, selain hasil positif dari sektor ekonomi AS.

Dengan euro mengalami bulan yang agak sulit dan mengonfirmasi berbagai studi musiman, kalender data minggu ini berpotensi menawarkan lebih banyak kegembiraan. Secara khusus, cetakan awal PMI dan survei IFO Jerman diperkirakan akan diteliti dengan cermat karena pelaku pasar tertentu mencoba untuk melawan ekspektasi kenaikan suku bunga ECB yang meningkat. Euro pasti akan menikmati dorongan menyusul kinerjanya baru-baru ini terhadap dolar AS dan pound.

Niat anggota ECB tetap jelas. Mereka ingin terus menaikkan suku bunga karena inflasi tetap tidak terkendali, meskipun kenaikan kumulatif 375 bps sejak Juli 2022. Pasar tampaknya mempercayai mereka karena saat ini memperkirakan probabilitas 84% untuk kenaikan suku bunga 25 bps pada pertemuan 15 Juni. Demikian pula, prakiraan profesional sangat setuju dengan pergerakan suku bunga ini karena, pada jajak pendapat baru-baru ini, 62 dari 62 analis mendukung hasil ini. Karena itu, apakah rilis data minggu ini benar-benar penting untuk prospek ECB?

Inflasi zona euro naik seperti yang diharapkan pada bulan April karena harga pangan dan energi yang lebih tinggi, sementara inflasi inti sedikit melambat, data final dari Eurostat menunjukkan minggu lalu. Menurut pengiklan, Harmonized Consumer Price Index membukukan pertumbuhan tahunan sebesar 7,0 persen di bulan April, setelah naik sebesar 6,9 persen di bulan Maret. Angka itu sejalan dengan perkiraan awal yang dirilis pada 2 Mei.

Mempertimbangkan bahwa keputusan pertemuan berikutnya hampir mencapai kesepakatan, angka data minggu ini dapat memengaruhi prospek kebijakan moneter 2023 hanya jika memiliki kejutan yang cukup besar. Secara lebih rinci, kumpulan data yang mengesankan akan memperkuat ekspektasi suku bunga untuk sisa tahun ini dan berpotensi meningkatkan kemungkinan kenaikan suku bunga yang lebih kuat pada pertemuan bulan Juni. ECB tidak ingin mengejutkan pasar, tetapi para hawk mungkin akan meningkatkan tekanan mereka untuk mendapatkan keputusan suku bunga 50 bps bulan depan.

Di sisi lain, kejutan penurunan yang signifikan pada cetakan data akan memungkinkan merpati ECB menjadi lebih vokal. Mereka jelas tidak senang dengan kebijakan moneter yang terus-menerus membatasi dan dapat mencoba memenangkan dukungan dari anggota dewan pemerintahan yang lebih berimbang. Namun, mereka tampaknya masih jauh dari mencapai target untuk menghentikan kenaikan suku bunga yang berulang, terutama karena pasar tenaga kerja terus mengetat. Akibatnya, pasar dapat mengurangi beberapa ekspektasi suku bunganya. Saat ini, total kenaikan suku bunga sebesar 58 bps untuk tahun 2023.

Secara keseluruhan, Bank Sentral Eropa menaikkan suku bunga acuan sebesar seperempat poin awal bulan ini setelah merilis data inflasi kilat. Pembuat kebijakan berpandangan bahwa ekspektasi inflasi di blok mata uang tetap “terlalu tinggi terlalu lama.” Christine Lagarde, Presiden Bank Sentral Eropa, juga mengindikasikan kenaikan suku bunga yang akan datang. Namun, bank memperlambat laju pengetatan kebijakan dari kenaikan setengah poin di bulan Maret.

Sementara pasar berkonsentrasi pada pembicaraan utang AS, Euro kemungkinan akan lebih bergejolak pada hari Selasa dengan dirilisnya laporan PMI terbaru. Flash PMI ini ‘didasarkan pada evaluasi 75% hingga 85% dari tanggapan survei dan memberikan penilaian awal dan tepat waktu dari tren ekonomi’ menurut sponsor data baru Hamburg Commercial Bank (HCOB).

Analisa Teknikal EUR/USD