Harga Pangan Masih Tinggi, Pemerintah Kelabakan Mengurus Tata Niaga Pangan
ILUSTRASI. Petani memetik jagung saat panen perdana di kawasan lumbung pangan (food estate) Kampung Wambes, Distrik Mannem, Keerom, Papua, Kamis (06/07/2023). ANTARA FOTO/Sakti Karuru/Spt.
Reporter: Lailatul Anisah, Vendy Yhulia Susanto | Editor: Sandy Baskoro
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia mengalami problem klasik dan berulang saban tahun: lonjakan harga bahan pangan. Eskalasi harga pangan semakin menjadi-jadi lantaran dibayangi El-Nino dan ancaman krisis pangan. Agar tak kelabakan, pemerintah diminta serius membenahi tata niaga pangan dari hulu hingga hilir.
Kenaikan harga beras belum mereda, kini para peternak unggas berteriak. Pasalnya, harga jagung bergerak fluktuatif. Wakil Ketua Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar), Hidayaturrahman menyatakan, harga pakan jagung sudah melampaui Harga Acuan Pembelian (HAP) yang ditetapkan pemerintah.
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Hanya Rp 5.000 untuk membaca artikel ini
Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran karena Google akan mengingat metode yang sudah pernah digunakan.
Reprinted from kontan_id,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.