Saham Amman Mineral (AMMN) Tembus All-Time High

IDXChannel – Saham emiten holding tambang tembaga & emas PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) menyentuh level tertinggi sepanjang masa (all-time high/ATH) pada lanjutan sesi I, Rabu (24/4/2024).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham AMMN menyentuh rekor tertinggi di angka Rp9.125 per saham pada sekitar pukul 09.45 WIB.

Baca Juga:

BREN Melonjak 7 Persen, Saham Prajogo Pangestu Pesta Lagi

Per 11.16 WIB, harga saham AMMN naik 1,96 persen ke level Rp9.100 per saham. Nilai transaksi tercatat mencapai Rp274,43 miliar dan volume perdagangan sebesar 40,93 juta saham.

Dengan ini, saham emiten yang terafiliasi Grup Salim dan Keluarga Panigoro ini sudah menguat 3,41 persen dalam sepekan. Sejak awal tahun (YtD), saham AMMN sudah melonjak 38,93 persen.

Baca Juga:

United Tractors (UNTR) Putuskan Tebar Dividen Rp5,69 Triliun

Secara teknikal, uptrend saham AMMN yang kuat terlihat dari indikator setidaknya 12 moving average dalam chart harian (daily) menunjukkan sinyal positif. Kendati, 8 indikator oscillator, yang menunjukkan momentum, menunjukkan posisi netral.

Berdasarkan pivot fibonacci, level resistance selanjutnya untuk AMMN berada di 9.137 dan 9.433, dengan level support berada di level psikologis 9.000 dan 8.658.

Baca Juga:

Saham SKRN Masuk UMA BEI, Ini yang Terjadi

Kenaikan harga komoditas logam, termasuk komoditas tembaga dan emas, turut menopang kinerja harga saham AMMN tahun ini.

Kontrak berjangka (futures) tembaga sudah melompat 15 persen YtD dan emas melesat 13 persen pada periode yang sama di tengah penutupan tambang salah satu produsen tembaga terbesar dunia Cobre Panama dan prospek permintaan China dan memanasnya geopolitik Timur Tengah.

Menurut laporan Reuters, pada 27 Maret 2024, AMMN telah mengajukan permintaan kepada pemerintah Indonesia untuk mengizinkannya mengekspor konsentrat tembaga setelah 31 Mei, kata CEO Amman Mineral Alexander Ramlie.

Indonesia akan memberlakukan larangan ekspor konsentrat tembaga mulai Juni mendatang.

Sebagai penyegar ingatan, Amman Mineral mencatatkan penurunan laba bersih 76,94% di 2023 lalu.

Laba perseroan per Desember 2023 tercatat sebesar USD252,14 juta atau Rp3,99 triliun, sedangkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD1,09 miliar.

Hal tersebut menyusul penjualan bersih perseroan yang juga mengalami penurunan sebesar 28,15% menjadi USD2,03 miliar atau Rp32,24 triliun, dari sebelumnya sebesar USD2,83 miliar.

Secara rinci, penjualan emas tercatat sebesar USD885,45 juta atau Rp14,04 triliun dan penjualan tembaga tercatat sebesar USD1,14 juta atau Rp18,20 triliun.

Penurunan penjualan perseroan sepanjang tahun lalu utamanya disebabkan oleh curah hujan yang sangat tinggi. Hal itu membuat perseroan memproses bijih kadar rendah dari stockpiles, sehingga menghasilkan penjualan tembaga 33% lebih rendah dan emas 35% lebih rendah.

Meski demikian, penurunan penjualan bersih perseroan diimbangi oleh kenaikan rata-rata harga jual tembaga dan emas masing-masing sebesar 6% dan 12%. Penjualan kuartal IV 2023 merupakan kuartal dengan penjualan yang terkuat selama tahun 2023, dengan peningkatan sebesar 55% dibandingkan kuartal III 2023.

Di website perusahaan, AMMN berencana mengumumkan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) 2024 dalam waktu dekat. (ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.