Note

Harga Emas Berpotensi Lanjut Naik usai Komentar Dovish Pejabat The Fed

· Views 35
Harga Emas Berpotensi Lanjut Naik usai Komentar Dovish Pejabat The Fed
Harga Emas Berpotensi Lanjut Naik usai Komentar Dovish Pejabat The Fed. (Foto:

IDXChannel - Harga emas di pasar spot ditutup menguat 1,38 persen di sekitar USD2.334 per troy ons pada perdagangan Senin (6/5/2024).

Pada perdagangan Selasa (7/4) pagi ini, harga emas terkoreksi tipis 0,24 persen di level USD2.329 per troy ons.

Baca Juga:
Harga Emas Berpotensi Lanjut Naik usai Komentar Dovish Pejabat The Fed IHSG Siap Lanjutkan Pola Uptrend, Saham-Saham Ini Bisa Jadi Pilihan

Harga emas masih dalam jalur bullish setelah komentar dari pejabat bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) Richmond Thomas Barkin semalam.

Barkin mengisyaratkan potensi penurunan suku bunga pada akhir 2024 akan memperkuat harga emas, terutama setelah pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell yang relatif dovish pada minggu lalu.

Baca Juga:
Harga Emas Berpotensi Lanjut Naik usai Komentar Dovish Pejabat The Fed Bursa Asia Naik Mengekor Wall Street, KOSPI Pimpin Kenaikan

Sebelumnya, rebound emasi terjadi usai logam mulia ini terus mengalami penurunan seiring data terbaru ketenagakerjaan AS menyebabkan ekspektasi penurunan suku bunga The Fed semakin kuat.

Harga emas sempat kembali jatuh ke level terendah dalam 1 bulan di USD2.282 dalam sesi intraday pekan lalu saat investor melakukan aksi profit taking. Namun, harga emas kini kembali di atas USD2.300 per troy ons.

Baca Juga:
Harga Emas Berpotensi Lanjut Naik usai Komentar Dovish Pejabat The Fed BHAT dan ITMA Masuk Efek Tidak Dijamin Periode Mei

Harga emas juga akan mendapat dorongan oleh harapan baru bahwa The Fed akan memulai penurunan suku bunga tahun ini, menyusul pertumbuhan lapangan kerja AS yang lebih lemah dari perkiraan.

Presiden Federal Reserve Bank of Richmond Thomas Barkin sebelumnya mengatakan dia memperkirakan suku bunga yang tinggi akan semakin memperlambat perekonomian dan membebani penurunan inflasi ke target bank sentral sebesar 2 persen.

Barkin, yang memberikan suara mengenai kebijakan moneter tahun ini, mengatakan pada Senin (7/5) bahwa kekuatan pasar tenaga kerja menawarkan waktu bagi The Fed untuk meyakinkan bahwa inflasi bergerak lebih rendah secara berkelanjutan sebelum menurunkan biaya pinjaman.

Namun, dia menambahkan ada risiko inflasi perumahan dan jasa yang berkelanjutan akan membuat kenaikan harga tetap tinggi, seperti yang terlihat pada tahun ini.

“Saya optimis bahwa tingkat suku bunga yang ketat saat ini dapat mengurangi permintaan untuk mengembalikan inflasi ke target kami. Dampak penuh dari kenaikan suku bunga masih belum terlihat.” kata Barkin dalam sambutannya di Columbia Rotary Club di South Carolina.

Para gubernur bank sentral AS mempertahankan suku bunga acuan mereka tidak berubah minggu lalu pada level tertinggi dalam lebih dari dua dekade, sejak bulan Juli tahun lalu.

Menyusul keputusan tersebut, Ketua Fed Jerome Powell mengatakan data inflasi baru-baru ini tidak memberikan keyakinan lebih besar kepada komite inflasi dapat dikendalikan menjadi 2 persen.

Indeks inflasi pilihan The Fed juga naik 2,7 persen pada Maret dibandingkan tahun sebelumnya, naik dari 2,5 persen yang terlihat di bulan Februari.

Barkin juga menyebut angka inflasi awal tahun 2024 mengecewakan. Pasar tenaga kerja tetap tangguh, meski menunjukkan tanda-tanda moderasi.

Pengusaha di AS mengurangi perekrutan pekerja pada April, dan tingkat pengangguran meningkat secara tak terduga.

Data Nonfarm payrolls (NFP) juga naik 175.000 bulan lalu, kenaikan terkecil dalam enam bulan, menurut laporan Biro Statistik Tenaga Kerja pekan lalu.

Pasar sekarang menunjukkan peluang 64 persen penurunan suku bunga pada September, menurut FedWatch Tool CME.

Kondisi suku bunga yang lebih rendah akan meningkatkan daya tarik untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

Sementara itu, para investor dengan cermat mengikuti perkembangan konflik Timur Tengah ketika Hamas menerima proposal gencatan senjata di Gaza.

Sementara Israel terus melakukan serangan di Rafah, dengan alasan ketidakpuasan terhadap persyaratan tersebut dan berniat untuk melakukan negosiasi lebih lanjut. (ADF)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.