Note

Nasib Saham Astra (ASII) saat Penjualan Segmen Otomotif Merosot

· Views 77
Nasib Saham Astra (ASII) saat Penjualan Segmen Otomotif Merosot
Nasib Saham Astra (ASII) saat Penjualan Segmen Otomotif Merosot. (Foto: Astra)

IDXChannel - PT Astra International Tbk (ASII) mencatatkan kinerja kurang memuaskan di sepanjang kuartal I-2024, mulai dari penjualan hingga saham.

Situasi makroekonomi yang menantang menjadi hambatan serius bagi emiten konglomerasi otomotif terbesar di Indonesia ini untuk mempertahankan kinerja positif.

Baca Juga:
Nasib Saham Astra (ASII) saat Penjualan Segmen Otomotif Merosot Penjualan Mobil Astra International (ASII) Merosot 50 Persen di April 2024

Sepanjang kuartal I-2024 saja, Astra mengantongi laba bersih sebesar Rp7,46 triliun, turun dari 14,39 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp8,71 triliun.

Sementara itu, pendapatan perseroan susut 2,13 persen menjadi Rp81,2 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp82,98 triliun.

Baca Juga:
Nasib Saham Astra (ASII) saat Penjualan Segmen Otomotif Merosot Saham Astra (ASII) Anjlok 9 Persen saat Ex Date, Mental Spekulan Aman?

Penurunan kinerja perseroan sepanjang kuartal pertama tahun 2024 ini disebabkan oleh penurunan kinerja bisnis alat berat, pertambangan dan otomotif grup ASII.

“Kinerja grup pada kuartal pertama tahun 2024 menurun, terutama merefleksikan kondisi ekonomi yang melemah dan penurunan harga batu bara dari tingkat harga yang tinggi sebelumnya,” kata Presiden Direktur ASII, Djony Bunarto Tjondro dalam keterangan resminya, 29 April 2024.

Baca Juga:
Nasib Saham Astra (ASII) saat Penjualan Segmen Otomotif Merosot Astra International (ASII) Berencana Perbanyak Model Kendaraan Listrik

Sebagai informasi, laba bersih perseroan tidak termasuk penyesuaian nilai wajar atas investasi di GoTo dan Hermina tercatat sebesar Rp8,1 triliun, atau 5 persen lebih rendah dibandingkan dengan kuartal pertama pertama 2023.

ASII juga mencatatkan penurunan penjualan mobil yang hanya mencapai  26.908 unit pada April 2024, anjlok turun 50,28 persen jika dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 40.438 unit.

Jika ditelisik, ini adalah momen hari raya Idul Fitri dan Ramadan di mana konsumsi rumah tangga, termasuk untuk otomotif, idealnya meningkat.

Lebih lanjut, secara total pada periode Januari-April 2024, penjualan mobil ASII mencapai 146.570 unit dengan segmen LCGC sebanyak 44.331 unit. Mengutip data yang dipublikasikan Astra, pada Selasa (14/5/2024), segmen mobil LCGC juga mengalami penurunan pada April 2024 menjadi 7.926 unit. Padahal sebulan sebelumnya tercatat 12.070 unit terjual.

Secara keseluruhan, penjualan semua merek mobil produksi ASII mengalami penurunan pada April 2024.

Merek Toyota dan Lexus memimpin dengan total penjualan sebanyak 15.448 unit. Angka itu turun 39,14 persen dibandingkan Maret 2024. Kemudian, disusul oleh Daihatsu dengan total penjualan sebanyak 9.481 unit.

Selanjutnya, penjualan Isuzu tercatat sebanyak 1.849 unit per April 2024 atau turun jika dibandingkan Maret 2024 2.251 unit. Lalu, penjualan kendaraan UD Trucks mencapai 126 unit per April 2024. Padahal pada Maret 2024, sebanyak 137 unit terjual. Terakhir, penjualan Peugeot mengalami kenaikan menjadi empat unit jika dibandingkan Maret 2024 yang hanya tiga unit.

Proyeksi Kinerja Saham

Kinerja saham ASII juga terus turun tajam di mana sepanjang tahun ini jeblok 20,18 persen secara year to date (YTD) di level Rp4.550 per saham hingga 15 Mei 2024 pukul 15.47 WIB. Dalam lima tahun terakhir, saham ASII anjlok 32,24 persen. (Lihat grafik di bawah ini.)

Nasib Saham Astra (ASII) saat Penjualan Segmen Otomotif Merosot

Di awal perdagangan Selasa (14/5/2024) berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), seiring memasuki ex date dividen, saham ASII ditutup amblas 9,75 persen ke Rp4.580 per saham.

Terjungkalnya saham ASII membuat investor yang membeli saham tersebut saat cum date (kemarin) mengalami jebakan dividen (dividend trap), yakni ketika suatu saham tampak menggiurkan dengan dividend yield atau imbal hasil dividen tinggi tetapi harganya ambles pasca cum-date (saat ex date).

Konglomerasi otomotif hingga pertambangan tersebut akan menebar dividen tunai senilai Rp17,04 triliun. Dividen per saham dipatok sebesar Rp421.

Dana dividen berasal dari laba bersih Astra tahun buku 2023 yang mencapai Rp33,83 triliun. Selain sebagai dividen, sisa laba dividen akan dibukukan sebagai laba ditahan perseroan.

Di harga Rp5.075 per saham pada saat cum date kemarin, dividend yield ASII terbilang tinggi, yakni 8,30 persen.

Hanya saja, saham ASII dalam tren menurun sejak paruh kedua 2023 di tengah sentimen buruk yang menyelimuti.

Halaman : 1 2

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.