Bursa Asia Menguat di Awal Pekan, Pasar Tunggu Data Inflasi PCE AS

IDXChannel - Bursa Asia dibuka menguat pada perdagangan awal pekan, Senin (27/5/2024), seiring pasar menanti rilis data inflasi Amerika Serikat (AS).

Saham-saham di Hong Kong, Australia, Korea Selatan, Jepang hingga indeks di China menguat.

Baca Juga:

Bursa Asia Menguat di Awal Pekan, Pasar Tunggu Data Inflasi PCE AS

Pada pukul 09.00, indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,28 persen di level 18.661. Pada saat yang sama, indeks saham Nikkei 225 Jepang naik 0,25 persen di level 38.784.

Sementara, indeks ASX 200 Australia naik 0,73 persen di level 7.784. Indeks KOSPI Korea Selatan menguat 0,46 persen di level 2.700 dan indeks Shanghai Composite naik 0,46 persen pada saat bersamaan di level 3.103. (Lihat grafik di bawah ini.)

Dari Tanah Air, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,27 persen di level 7.243 pasca libur panjang hari raya Waisak. Pada sesi sebelumnya, IHSG ditutup menguat 0,51 persen ke level 7.222,3.

Wall Street juga ditutup beragam pada perdagangan menjelang akhir pekan, Jumat (24/5) dengan indeks Dow Jones turun tipis 0,023 persen dan indeks S&P 500 naik 0,7 persen. Nasdaq memimpin kenaikan mencapai 1,11 persen.

Pasar kini masih wait and see data terbaru ekonomi AS berupa inflasi PCE yang menjadi ukuran inflasi favorit The Federal Reserve (The Fed).

Mengutip Reuters, Senin (27/5), data inflasi PCE inti berpotensi memengaruhi pasar. Pasar saham AS tutup pada Senin (27/5) dalam rangka Memorial Day.

Pada Selasa (28/5), laporan indeks harga rumah S&P Case-Shiller di 20 kota untuk Maret akan dirilis. Data kepercayaan konsumen untuk Mei juga akan diumumkan.

Sementara data Produk Domestik Bruto (PDB) revisi pertama untuk kuartal I-2024 akan diumumkan pada Kamis (30/5). Menjelang akhir pekan (31/5) akan dirilis data pendapatan pribadi (PCE) untuk April dan data inflasi PCE inti April 2024.

Dari Asia, indeks Nikkei 225 Jepang kembali naik, menutup beberapa penurunan dari sesi sebelumnya karena investor bereaksi terhadap pernyataan terbaru dari kepala bank sentral Jepang, Bank of Japan (BOJ).

Gubernur BOJ Kazuo Ueda mengatakan bahwa ekspektasi inflasi perlu dikaji kembali dan memperingatkan bahwa mempertahankan tingkat suku bunga netral secara akurat merupakan tantangan di Jepang.

Saham domestik juga mengikuti kenaikan di Wall Street pada Jumat (24/5) karena penguatan saham produsen chip dan saham teknologi lainnya meskipun harapan penurunan suku bunga The Federal Reserve (The Fed) meredup.

Saham perusahaan pengirim barang Jepang memimpin kenaikan, dengan kenaikan kuat dari Kawasaki Kisen (4,9 persen), Mitsui OSK (4,1 persen) dan Nippon Yusen (4,5 persen). Saham-saham teknologi juga menguat, termasuk Disco Corp (0,6 persen), Socionext (1,4 persen) dan Renesas Electronics (1,9 persen).

Data terbaru juga menunjukkan, laba yang diperoleh perusahaan industri Chinanaik 4,3 persen yoy menjadi CNY 2.094,69 miliar dalam empat bulan pertama 2024, laju yang sama seperti periode sebelumnya.

Hasil terbaru ini menggarisbawahi upaya berkelanjutan pemerintah untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi di tengah tantangan yang terus berlanjut seperti lemahnya permintaan domestik, risiko deflasi yang masih ada, dan penurunan properti.

Laba sektor swasta meningkat (6,4 persen vs 5,8 persen pada Januari-Maret) sementara laba perusahaan milik negara terus turun (-2,8 persen vs -2,6 persen). Pada April saja, keuntungan industri meningkat sebesar 4,0 persen, kebalikan dari penurunan sebesar 3,5 persen pada Maret. (ADF)