Kena Proyek Normalisasi Ciliwung, Warga Dapat Ganti Rugi Ratusan Juta
Proyek normalisasi Kali Ciliwung membuat banyak rumah di kawasan Rawajati, Jakarta Selatan harus tergusur. Rumah-rumah itu kini terlihat sudah rata dengan tanah. Meski begitu, warga sekitar menyambut baik program normalisasi Kali Ciliwung. Sebab mereka yang rumahnya tergusur mendapatkan ganti rugi yang dirasa sangat besar.
Siti Aminah selaku Ketua RT 3 RW 7 yang rumahnya tepat berada di sebelah proyek mengatakan warga sekitar merasa sangat bersyukur dengan adanya normalisasi Kali Ciliwung ini. Sebab dengan proyek ini mereka bisa terbebas dari banjir, sekaligus mendapatkan uang ganti rugi.
"Ya awalnya sih kita sempat ragu juga, nanti benar dibayar ganti rugi nggak ya? Soalnya kan ada (warga tergusur proyek normalisasi Ciliwung) yang cuma dipindahkan ke rusun. Untungnya ternyata dapat (uang ganti rugi dari Pemprov Jakarta)," kata Siti saat ditemui detikcom, Jumat (31/5/2024).
Tidak main-main, ia mengatakan nilai ganti rugi yang diberikan sangatlah besar mencapai ratusan juta rupiah. Bahkan menurutnya nilai ganti rugi ini jauh lebih besar daripada jika ia menjual bangunan rumahnya tergusur itu ke orang lain.
Sebagai perbandingan, Siti mengatakan jika ia menjual rumahnya seluas 48 m2 yang tergusur ke pihak lain, dirinya paling banyak hanya bisa mendapat Rp 10 juta. Tapi dengan ganti rugi penggusuran proyek normalisasi Kali Ciliwung ini, ia bisa mendapat hingga Rp 326 juta atau lebih 32 kali lebih besar.
"Saya saja kan ada tuh rumah petak di belakang (lokasi yang terkena penggusuran proyek). Itu kalau kita jual normal, paling nggak sampai Rp 10 juta karena di sini kan sering banjir. Tapi kemarin kita dapat ganti rugi Rp 326 juta, rumah petak sekitar 48 m2 lah," terangnya.
"Itu kebetulan kan tanah keluarga ya, jadi uangnya tetap saya bagi-bagi lah. Tapi ya tetap saja kan besar sekali itu nilainya, daripada dijual ke orang Rp 10 juta juga belum tentu dapat," ucap Siti lagi.
Siti mengatakan tidak hanya ia yang bersyukur karena mendapatkan ganti rugi yang sangat besar. Sebab seluruh warga yang rumahnya ikut tergusur juga mendapat uang ganti rugi dengan nominal jumbo.
"Kalau untuk mereka yang keluar dari sini (tergusur dan harus pindah) Alhamdulillah ada yang bisa pindah kontrakan, ada yang bisa berangkat Haji, ada yang bisa beli mobil baru. Pokoknya bersyukur lah dengan adanya gususuran ini," jelas Siti.
Walaupun Siti mengatakan agar bisa mendapatkan ganti rugi sebesar ini, ia dan warga lainnya harus melapor sana sini hingga membuat sertipikat tanah bangunan yang mereka tinggalin. Sebab selama ini rumah-rumah di kawasan itu merupakan tanah warisan orang tua saat pemerintahan Belanda.
"Kalau kata bapak saya, rumah ini dulu bedeng (rumah darurat) Belanda gitu ya. Jadi kaya bapak saya itu dapat dari usaha perkebunan Belanda, nah setelah bapak saya nggak ada, (hak tinggal di kawasan itu) buat anak-anaknya lah. Cuma kita memang nggak punya surat (sertipikat tanah), suratnya cuma selembar itu dari perkebunan Belanda itu," ungkap Siti.
"Kalau nggak salah tahun 1928. Masih ada sih saya berkasnya, kalau untuk buru-buru nyariin agak ribet karena kemarin habis saya amankan karena banjir. Tapi karena kemarin ada normalisasi, kita urus semua jadi ada sertipikatnya, ganti ruginya jadi besar lah," terangnya lagi.
(fdl/fdl)Reprinted from detik_id,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.