Lanjutkan Tren, Asuransi Maximus (ASMI) Incar Pertumbuhan Laba hingga 135 Persen

IDXChannel - PT Asuransi Maximus Graha Persada Tbk (ASMI) sukses mencatatkan kinerja moncer di sepanjang 2023 lalu, dengan mampu bangkit dari posisi minus hingga kembali positif.

Dari sisi laba usaha, misalnya, hingga akhir tahun ASMI berhasil mengantongi Rp13,5 miliar, jauh lebih bagus dibanding posisi rugi usaha sebesar Rp91,6 miliar di 2022 lalu.

Baca Juga:

Lanjutkan Tren, Asuransi Maximus (ASMI) Incar Pertumbuhan Laba hingga 135 Persen

Tak hanya itu, perusahaan yang dulu bernama PT Asuransi Kresna Mitra Tbk tersebut juga meraih laba komprehensif Rp8,49 miliar, berbanding terbalik dari tahun sebelumnya yang masih menderita rugi komprehensif sebesar Rp85,9 miliar. 

Merasa berada dalam tren kinerja yang mendukung, ASMI pun tak ragu untuk memasang target pertumbuhan lebih maksimal untuk kinerjanya di 2024 ini.

"Memasuki 2024, kami menargetkan perolehan laba komprehensif lebih-kurang di angka Rp15 miliar sampai Rp20 miliar sampai akhir tahun nanti," ujar Corporate Secretary ASMI, Norvin Osel, dalam keterangan resminya.

Dengan nilai target setinggi itu, maka dapat disimpulkan bahwa ASMI tengah membidik pertumbuhan laba komprehensif antara 76,67 persen hingga 135,57 persen secara tahunan (year on year/YoY).

Guna merealisasikan target tersebut, menurut Norvin, pihaknya telah menyiapkan sedikitnya empat langkah strategis, yang diharapkan dapat mendorong kinerja keuangan agar dapat tumbuh lebih maksimal.

Dari keempat strategi tersebut, Norvin menjelaskan, yang pertama adalah persiapan menghadapi implementasi PSAK 117 tahun 2025. 
Sebagaimana diketahui PSAK 117 ini mengatur pemisahan yang jelas antara pendapatan dari kegiatan asuransi, dengan pendapatan dari kegiatan investasi.

Langkah persiapan ini meliputi pengelolaan risiko portofolio dan produksi, kemudian pengembangan sistem informasi yang komprehensif, serta peningkatan kualitas SDM melalui program pelatihan yang intensif. 

"Secara umum, penerapan PSAK 117 bertujuan meningkatkan transparansi dan komparabilitas atas pelaporan keuangan untuk industri asuransi, terutama di tingkat global," tutur Norvin. 

Sementara tiga rencana strategis lainnya, dikatakan Norvin, yaitu pengkinian laman perusahaan, penandatangan perjanjian kerja sama dengan BPR Semarang, serta penandatanganan perjanjian kerja sama dengan salah satu perusahaan teknologi asuransi, yaitu Qoala Plus.

"Dengan strategi yang telah kami siapkan secara baik ini, kami yakin bahwa potensi pertumbuhan bisnis di tahun ini dapat kami garap secara lebih maksimal, sehingga dapat membuahkan hasil yang maksimal juga," tegas Norvin. (TSA)