Pedagang Ketiban Cuan Imbas Macet Gegara Proyek Galian
Arus lalu lintas di Jalan Ciledug Raya kerap macet, terutama jalur Cipulir menuju Blok M. Kemacetan akibat proyek galian saluran air yang memakan sebagian badan jalan dekat Pasar Cipulir.
Berdasarkan pantauan detikcom di lokasi, Jumat (7/6/2024), semakin siang kondisi jalan malah semakin padat dan macet. Sesekali arus lalu lintas tampak tersendat selama beberapa menit saat kendaraan berbadan besar seperti truk atau bus Transjakarta melintasi jalur tersebut.
Namun siapa sangka di balik kemacetan yang membuat pengendara mobil dan motor saling bersahutan klakson itu ada sejumlah orang yang mendapat rezeki lebih. mereka para pedagang yang biasa mangkal di sepanjang Jalan Ciledug Raya ini.
Misalkan saja seorang pedagang kopi dan gorengan bernama Makno yang mendapat rezeki lebih berkat kemacetan tersebut. Ia yang membuka lapak tepat di dekat ruko Bank DKI, belakang proyek galian, mengaku jualannya laris manis akibat kemacetan itu.
Sebab selama kemacetan terjadi, ada sejumlah pengendara yang kemudian memilih untuk menepi sejenak dan akhirnya membeli minuman atau es yang dijajakan. Padahal sebelumnya para pengendara ini hanya melintas dan sangat sedikit yang menepi.
"Kalau pengendara yang berhenti untuk beli minum karena macet ya ada, cuma nggak banyak lah," kata Makno.
Namun keuntungan terbesar ia dapat dari para pekerja galian hingga polisi dan petugas Dinas Perhubungan (Dishub) yang kadang berada di sekitar lokasi. Sebab sebelumnya, orang-orang yang membeli kopi di tempatnya hanyalah para karyawan ruko tempatnya mangkal.
"Kebanyakan sih pekerja proyek, kan suka pada ngopi tuh pas istirahat. Ada juga orang Dishub yang ngawasin jalan pas istirahat ke sini beli es," ujarnya.
Berkat itu ia bisa membawa pulang sekitar Rp 450 ribu dalam sehari, dari sebelum adanya proyek galian sebesar Rp 150 ribu. Artinya kenaikan omzet yang diterimanya mencapai tiga kali lipat.
"Sehari-hari bisa dapat Rp 450 ribu, kebanyakan ya tadi dari orang proyek. Suka pada ngopi atau beli es pas istirahat. Kalau sebelumnya paling cuma orang ruko aja yang beli, ya sekitar Rp 150 ribuan lah sehari tuh," katanya.
Senada dengan Makno, seorang pedagang rujak dan buah potong bernama Irawan yang membuka lapak di depan pintu keluar kendaraan ITC Cipulir Mas juga ikut dapat tambahan rezeki akibat kemacetan yang ditimbulkan proyek galian di kawasan itu.
Ia mengatakan saat kemacetan terjadi, ada sejumlah pengendara mobil yang terhenti dekat gerobak jualannya. Beberapa di antara mereka ada yang lantas membuka kaca jendela dan membeli buah potong.
"Kalau macet gini mendingan dah (hasil dagangan semakin), suka ada mobil yang narik-narik (buka kaca jendela dan memanggil Irawan) beli buah satu dua," terangnya.
Selain itu ada juga sejumlah pengendara motor yang terhenti di dekat gerobak dagangannya yang kemudian juga ikut membeli buah atau rujak. Padahal sebelum adanya kemacetan akibat proyek galian, sebagian besar pembelian berasal dari pengunjung ITC Cipulir Mas atau pedagang di Pasar Cipulir.
Berkat itu, omzet penjualannya mengalami sedikit kenaikan, meski kini jumlah pembeli dari ITC Cipulir Mas mengalami penurunan. Bahkan saat ini setengah dari omzet per harinya berasal dari para pengendara yang terjebak macet saat melintas.
"Kalau omzet, ya setengahnya (dari pengendara yang terjebak macet) ada lah. Kalau sehari jualan bisa dapat Rp 250-300 ribuan lah. Untung aja sih ada yang beli dari sini (pengendara), soalnya kan ITC lagi sepi, jadi rada kurang yang dari pengunjung," jelasnya.
Sebagai informasi sejak awal Mei 2024 kemarin Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah melakukan proyek galian saluran air dekat Pasar Cipulir. Setidaknya terdapat empat titik galian yang berada di depan ruko Bank DKI Cipulir, depan ruko BSI Cipulir, kemudian dua titik lainnya di dekat Jembatan Kali Pesanggrahan.
Proyek ini dikerjakan untuk mengatasi masalah genangan air yang kerap terjadi di sekitar kawasan tersebut. Rencananya proyek ini akan dikerjakan sampai 30 November 2024 mendatang.
(hns/hns)Reprinted from detik_id,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.