Note

Saham GOTO-BUKA Terseok Lagi saat Induk Shopee (Sea) dan GRAB Uptrend

· Views 49
Saham GOTO-BUKA Terseok Lagi saat Induk Shopee (Sea) dan GRAB Uptrend
Saham GOTO-BUKA Terseok Lagi saat Induk Shopee (Sea) dan GRAB Uptrend. (Foto: GoTo)

IDXChannel – Dua saham emiten teknologi RI PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) kompak anjlok hingga sesi I, Senin (10/6/2024). Gerak keduanya berbeda dengan pesaing di Asia Tenggara macam induk Shopee Sea Ltd dan Grab Inc.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham GOTO anjlok 3,45 persen ke Rp56 per saham. Dengan ini, saham GOTO sudah 8 kali dalam 10 hari perdagangan terakhir.

Baca Juga:
Saham GOTO-BUKA Terseok Lagi saat Induk Shopee (Sea) dan GRAB Uptrend Saham GOTO-BUKA Terseok Lagi saat Induk Shopee (Sea) dan GRAB Uptrend

Saham GOTO minus 12,50 persen dalam sepekan dan 13,85 persen dalam sebulan. Sejak awal tahun (YtD), saham ini terjun 34,88 persen.

Sebelumnya, GOTO mengumumkan penundaan salah satu agenda yang seharusnya dijadwalkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

Agenda tersebut adalah rencana penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement maksimum 10 persen dari saham beredar.

Mulanya, rencana private placement sebanyak 120,14 miliar saham akan dimintakan restu investor dalam RUPSLB pada 11 Juni besok.

Direktur GOTO Pablo Malay mengatakan, penundaan tersebut karena persetujuan pemegang saham atas private placement sebelumnya masih berlaku sampai dengan 30 Juni 2024.

"Perseroan akan mengajukan kembali persetujuan atas rencana PMTHMETD pada RUPSLB yang akan dilakukan oleh perseroan di kemudian hari," katanya dikutip Minggu (9/6).

Dengan demikian, agenda RUPSLB yang digelar 11 Juni hanya ada satu agenda, yaitu persetujuan atas rencana pembelian saham perseroan (buyback).

Setali tiga uang, saham BUKA juga merosot 4,55 persen ke level Rp126 per saham, melanjutkan koreksi 2,94 persen pada Jumat (7/6) pekan lalu.

Dalam sepekan, saham BUKA minus 5,97 persen dan secara YtD jeblok 41,67 persen.

Sea dan Grab Uptrend

Pergerakan kedua saham jagoan tech Indonesia tersebut kontras dengan Sea dan Grab yang tengah dalam tren naik (uptrend).

Sea yang melantai di Bursa New York (NYSE), Amerika Serikat (AS) dengan kode SE uptrend sejak Januari 2024. Kini diperdagangkan di harga USD72,47. (Lihat grafik di bawah ini.)

Saham GOTO-BUKA Terseok Lagi saat Induk Shopee (Sea) dan GRAB Uptrend

Sumber: TradingView

Saham induk Shopee dan pengembang game Garena tersebut sudah melonjak 97 persen sepanjang 2024, mencoba membalik tren turun atawa downtrend sejak akhir 2021 silam.

Angin baik tengah berembus untuk saham Sea.  Mengutip EQ Research dalam artikel pada 17 Mei lalu, Shopee berhasil melampaui ekspektasi pasar dengan pertumbuhan pendapatan yang cepat dan memperbaiki kerugiannya, dengan target EBITDA positif pada paruh kedua 2024.

Garena juga menunjukkan tanda-tanda pemulihan dengan pertumbuhan pemesanan di kuartal I-2024. SE juga terus mengurangi utang jangka panjang dan mempertahankan arus kas operasional yang positif.

Demikian pula, saham Grab, kompetitor terdekat unit jasa ride-hailing GOTO, Gojek, yang tercatat di Nasdaq AS, yang tengah menikmati uptrend. Kendati memang, dengan laju yang tidak sekencang Sea.

Saham Grab condong menguat sejak awal Maret 2024, dengan kenaikan 22 persen dalam periode tersebut. Kini saham GRAB dibanderol di harga USD3,67.

Menurut analisis EQ Research pada 23 Mei 2024, Grab memiliki keunggulan kompetitif seiring mampu memimpin pasar segmen mobilitas dan pengiriman di Asia Tenggara.

Pada kuartal I-2024, bisnis mobilitas Grab mencatat pertumbuhan GMV sebesar 27 persen secara tahunan (YoY), menunjukkan, demikian jelas EQ Research, Grab mengambil pangsa pasar dari pesaing terdekatnya, Gojek.

Seperti segmen mobilitas, pertumbuhan GMV 19 persen untuk bisnis pengirimannya menunjukkan bahwa Grab mengambil pangsa pasar dari pesaingnya, Foodpanda.

Sementara, segmen layanan keuangan perusahaan, meskipun masih dalam tahap awal pengembangan, berpotensi mencapai pertumbuhan pendapatan yang kuat dan margin EBITDA yang kokoh setelah peluncuran digital bank, Superbank, di Indonesia.

Menyinggung GOTO, perusahaan ini mencatatkan rugi bersih sebesar Rp862 miliar. Rugi tersebut susut 78 persen dari sebelumnya sebesar Rp3,86 triliun. 

Ini pertama kalinya GOTO membukukan rugi bersih kuartalan di bawah Rp1 triliun atau terendah sejak tercatat di BEI.

Sejalan dengan itu, GOTO juga membukukan pendapatan Rp4,07 triliun di kuartal I-2024. Angka itu mengalami peningkatan sebesar 22 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp3,33 triliun.

 “Pada kuartal pertama 2024, kami telah mempercepat pelaksanaan strategi tersebut serta kembali melakukan investasi pada produk-produk andalan, yang hasilnya mulai terlihat di bulan Maret dan April 2024,” kata Direktur Utama GOTO, Patrick Walujo di Jakarta pada 29 April 2024.

Di samping itu, nilai transaksi bruto atau gross transaction value (GTV) Grup pada kuartal ini tumbuh 20% mencapai Rp116,5 triliun. Sementara GTV inti Grup yang mengecualikan merchant payment gateway tumbuh 32% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang mencapai Rp54,6 triliun.

Halaman : 1 2

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.