Note

Siap-siap Harga Beras Bakal Naik Lagi, Ini Biang Keroknya

· Views 21
Siap-siap Harga Beras Bakal Naik Lagi, Ini Biang Keroknya
Ilustrasi beras (Foto: Dok Kementan)
Jakarta

Badan Pangan Nasional memprediksi harga beras akan kembali mengalami kenaikan. Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan hal itu disebabkan karena pada semester II atau Juli sampai Desember 2024 produksi diproyeksi menurun.

Rendahnya produksi disebut akan mengerek harga gabah dan tentu berpengaruh pada harga beras di konsumen. Hal ini diungkapkan dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IV DPR RI, Senin (10/6/2024).

"Pada saat semester II, produksi pasti di bawah, sehingga akan ada perebutan gabah, itu yang akan memicu harga akan naik di setiap akhir tahun. Malah tahun ini dalam dua sampai tiga bulan ke depan akan diprediksi naik," kata Arief dikutip Selasa (11/6/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arief menyebut kenaikan harga gabah dan beras diprediksi akan menembus harga eceran tertinggi (HET) dan harga pembelian pemerintah (HPP) yang telah dinaikkan.

Kenaikan itu telah tertuang dalam Peraturan Badan Pangan Nasional (Perbadan) Nomor 5 tahun 2024 tentang Perubahan atas Perbadan Nomor 7 tahun 2023 tentang HET Beras.

ADVERTISEMENT

"Ada kemungkinan (kenaikan di atas HPP) pada saat gabah rendah," jelas dia.

Arief juga mengungkap proyeksi Survei Kerangka Sampel Area (KSA) Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras Januari sampai Juli 2024, hanya 18,64 juta ton.

Angka itu lebih rendah 2,64 juta ton dibandingkan pada periode sebelumnya. Hal tersebut menjadi konsen dari pemerintah karena ke depan akan terjadi musim kemarau.

"Proyeksi KSA BPS, amatan April 2024 total produksi beras Januari sampai Juli 2024 18,64 juta ton lebih rendah 2,64 juta ton (-13,25%) dibanding periode yang sama pada periode tersebut. Hal tersebut menjadi konsen kami menghadapi bulan-bulan berikutnya mengingat kita memasuki musim kemarau," terangnya.

Selain itu, ada potensi kekurangan produksi beras tahun ini mencapai 5 juta ton. Meski begitu pihaknya masih yakin produksi dalam negeri bisa digenjot.

"Ini potensi kekurangan, kurang lebih 5 juta ton, potensi kekurangan (produksi tahun ini)," jelas dia.

Saat ditanya, apakah akan ada penambahan impor beras tahun ini, Arief belum bisa memastikan. Ia menyebut saat ini saja masih ada kuota impor beras 1,6 juta ton yang belum dilakukan. Tahun ini pihaknya bersama Perum Bulog baru menyelesaikan impor beras sebanyak 2 juta ton.

"Sekarang saja dari 3,6 juta ton (kuota impor beras) baru 2 juta ton juga. Nanti kalau diperlukan (impor dilakukan). Kita usahakan dalam negeri, kita lagi minta dorong produksi dalam negeri. Sayang kalau 3 juta ton saja itu Rp 30 triliun, sayang kita ambil dari luar (luar negeri)," pungkasnya.

(ada/das)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.