DPR Serang Bahlil soal Elon Musk Masuk RI Boyong Starlink, Bukannya Tesla
Sejumlah Anggota Komisi VI DPR RI mempertanyakan masuknya Elon Musk ke Indonesia dengan membawa Starlink. Padahal, sebelumnya investasi yang diharapkan dari Elon Musk ialah di bidang kendaraan listrik melalui Tesla.
Pandangan pertama disampaikan oleh Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PDI-P Harris Turino. Ia mempertanyakan masuknya Starlink ke Indonesia langsung kepada Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. Menurutnya, hal ini menjadi salah satu kegagalan dari Kementerian Investasi.
"Mengenai Elon Musk, ini kaitannya dengan Pak Menteri juga. Karena Menteri Investasi gagal mendatangkan investasi Elon Musk berupa mobil listrik di Indonesia. Elon Musk memilih untuk membangun pabriknya di Vietnam, bahkan pabrik pun gagal masuk ke Indonesia," kata Harris, dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Menteri Investasi/Kepala BKPM di Senayan, Jakarta, Selasa (11/6/2024).
Harris juga menyoroti tentang Starlink yang telah diberi karpet merah oleh pemerintah RI. Padahal, banyak persyaratan operasi yang belum terpenuhi. Ditambah lagi, keberadaanya mengancam posisi operator-operator seluler yang ada di Tanah Air.
"Yang masuk adalah Starlink, masuk beroperasi, tidak memiliki Network Operation Center (NOC), bahkan belum memiliki ULO (Uji Laik Operasi), sudah diberi gelaran karpet merah beroperasi di Indonesia," ujar dia.
"Jelas bahwa kalau nantinya mereka akan masuk ke skema business to celular, bisa dipastikan 260 ribu BTS Telkom dan 43 ribu tower Telkom maupun internet provider lain akan mati. Bagaimana tanggapan menteri investasi mengenai ini? Investasi yang masuk akan mematikan BUMN kita, orang-orang yang sebelumnya sudah membangun di Indonesia," sambungnya.
Sementara itu, Anggota Komisi VI DPR Fraksi PDI-P Deddy Sitorus juga menyinggung tentang masuknya Starlink ke Indonesia. Bahkan berdasarkan dari rumor yang didengarnya, Starlink masuk demi agar Elon Musk datang meramaikan World Water Forum (WWF).
"Kalau bisik-bisik yang saya terima itu buat meramaikan WWF, kehendak untuk menjadikan itu internationally recognize. Tapi untuk menghadirkan Elon Musk kita harus membuka Starlink itu menguasai dan nanti akan menghegemoni yang namanya industri selular kita. Sekarang mungkin belum tapi rapidly itu akan ke sana arahnya," katanya, dalam kesempatan yang sama.
Padahal menurutnya, saat ini provider-provider di Tanah Air tengah mengalami kondisi yang berat. Sekelas Telkomsel pun membutuhkan investasi yang besar untuk bisa membangun satelit.
"Lalu apakah nanti Starlink Ini bisa memberikan yang namanya dividen pajak yang lebih besar daripada Telkom dan Telkomsel kalau mereka bangkrut? bisa nggak Starling mempekerjakan anak-anak Indonesia lebih banyak daripada Telkomsel dan Indosat?," kata dia.
"Tapi kalau itu kemudian mengurangi kemampuan operator Telkomsel kita, notabenenya BUMN Kita kan harus mikir dulu Pak. Mau ke mana arahnya? belum lagi dari sisi national security Pak? Sekarang okelah bahwa mereka belum secanggih yang fiber optik tapi lama-lama akan ke sana," sambungnya.
(shc/kil)Reprinted from detik_id,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.