RI Mau Beri Hibah Rp 413 M ke Asing, Termasuk buat Palestina

Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI) Kementerian Keuangan berencana menyalurkan hibah ke asing sebesar Rp 413,28 miliar pada 2024. Rencana tersebut meningkat dibandingkan realisasi 2023 sebesar Rp 247,63 miliar.

"Untuk 2024 target kita penyaluran hibah sebesar Rp 413,28 miliar. Terjadi peningkatan yang cukup besar, sebesar Rp 165,65 miliar," kata Direktur Utama LDKPI Tormarbulang Lumbantobing dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi XI DPR RI, Selasa (11/6/2024).

Penyaluran hibah 2024 terbagi atas beberapa pos utama yakni pendidikan dan pelatihan Rp 55,16 miliar, untuk dukungan keketuaan Laos pada proses keuangan ASEAN Finance Process, pelatihan di bidang perikanan, pelatihan di bidang akuntansi, pelatihan di bidang pengelolaan komoditas berkelanjutan berbasis pertanian rakyat, serta pengembangan inseminasi buatan untuk negara-negara di Kawasan Afrika.

Di bidang kesehatan, terdapat alokasi Rp 82,76 miliar untuk modernisasi Intensive Care Unit (ICU) dan mortuary, dukungan vaksinasi, dukungan penanggulangan AIDS, tuberkulosis dan malaria. Sementara untuk beasiswa Indonesian AID Scholarship Rp 106,36 miliar.

Di bidang pertanian, disiapkan Rp 69,46 miliar untuk demonstration farm dan regional training center di Dobuilevu Research Station, Fiji. Kemudian revitalisasi Agricultural Rural Farmers Training Center (ARFTC) di Gambia, serta revitalisasi Farmers Agriculture and Rural Training Center (FARTC) di Tanzania.

Lalu di bidang kemanusiaan ada Rp 99,54 miliar untuk bantuan dan perlindungan untuk orang-orang yang terkena dampak konflik bersenjata di Palestina, serta dukungan rehabilitasi fisik untuk penyandang disabilitas di Afghanistan dan Myanmar.

"Dalam waktu dekat kita akan merilis bantuan kita kepada Palestina yang diharapkan bisa kita realisasikan dalam minggu-minggu ini dan bantuan kepada Afghanistan dan Myanmar," beber Tor.

Per Mei 2024, total dana yang dikelola LDKPI mencapai Rp 9,08 triliun termasuk dari akumulasi dana abadi. Anggaran tersebut untuk melaksanakan mandat yakni memberikan hibah kepada pemerintah/lembaga asing yang diutamakan untuk negara berkembang dan negara kurang berkembang yang memiliki hubungan diplomatik dengan pemerintah Indonesia.

"Prosesnya lewat KBRI kita ada permintaan dari negaranya, disampaikan ke Kemenlu dan kita ditembuskan. Kemudian usul itu dinilai kelompok kerja, setelah itu ditetapkan oleh Menteri Luar Negeri untuk diputuskan diberikan," ungkap Tor.

Simak juga Video: 4 Warga Palestina di Tepi Barat Tewas dalam Sergapan Polisi Israel

[Gambas:Video 20detik]