IPO di 2025, Ceria Nugraha Indotama Raih Dukungan Glencore

IDXChannel - Penambang nikel Indonesia PT Ceria Nugraha Indotama akan mendapat dukungan dari Glencore Plc untuk membangun pabrik logam baterai, menyusul rencana initial public offering (IPO) yang direncanakan pada 2025.
"Glencore sedang dalam pembicaraan untuk mengambil 10 persen saham perusahaan melalui penggalangan dana pra-IPO, dan akan membantu pembiayaan pabrik pelindian asam bertekanan tinggi," kata Chief Executive Officer Ceria Nugraha Derian Sakmiwata dalam sebuah wawancara, dilansir Bloomberg, Kamis (13/6/2024).

Trader komoditas terbesar dunia ini juga akan menandatangani perjanjian offtake untuk membeli bahan baku baterai kendaraan listrik dari perusahaan Indonesia.
"Kami ingin menjangkau pasar global," Glencore adalah jembatan kami," kata Derian di sela konferensi Shanghai Metals Market di Jakarta.
Derian mengatakan, 20 persen saham perusahaan tersebut akan ditawarkan sebagai bagian dari penggalangan dana pra-IPO.
Glencore belum memberikan pernyataan terkait rencana tersebut. Namun, penambang dan trader global yang berkantor pusat di Swiss ini tengah meningkatkan partisipasinya dalam industri nikel di Indonesia, yang menyumbang sekitar setengah produksi dunia.
Adapun Glencore merupakan satu dari perusahaan-perusahaan yang mengincar saham PT Trimegah Bangun Persada atau Harita Nickel.
Larangan ekspor bijih mentah pada 2020 mendorong gelombang investasi besar-besaran dari China dalam peleburan nikel di Indonesia yang menyebabkan lonjakan produksi dan jatuhnya harga acuan.
Tidak seperti biasanya, tidak ada perusahaan China yang memiliki saham ekuitas di proyek Ceria, meskipun China ENFI Engineering Corp. telah dikontrak untuk membangun proyek tersebut.
Namun, inilah yang ingin dipertahankan oleh perusahaan-perusahaan tambang nikel di Indonesia, agar produknya memenuhi syarat untuk mendapatkan subsidi yang terkait dengan Undang-Undang Pengurangan Inflasi di Amerika.
Meskipun aturan pasti seputar usaha patungan masih belum jelas, ada kemungkinan usaha patungan dapat dikecualikan jika persentase kepemilikannya lebih tinggi pada entitas China.
"Kami tidak mengesampingkan produk China, namun kami ingin produk kami dapat diterima di pasar global," kata Derian.
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.