Saham Nikel hingga Tembaga Rebound, NICL-TINS Pimpin Kenaikan
IDXChannel – Saham emiten tambang nikel hingga tembaga rebound pada lanjutan sesi I, Kamis (13/6/2024), seiring menguatnya harga komoditas logam acuannya.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga pukul 10.33 WIB, saham PT PAM Mineral Tbk (NICL) menguat tajam 16,96 persen ke Rp199 per saham, mengakhiri penurunan selama 6 hari beruntun sebelumnya.
Kemudian, saham PT Timah Tbk (TINS) naik 4,19 persen ke Rp870 per saham usai sempat terkoreksi 3 hari berturut-turut.
Saham PT Adhi Kartiko Pratama Tbk (NICE) dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) masing-masing terapresiasi 1,49 persen dan 1,44 persen.
Nama lainnya, saham PT Harum Energy Tbk (HRUM) menghijau 1,35 persen, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) 1,26 persen, ANTM 1,18 persen, dan MBMA bertambah 0,83 persen.
Komoditas Logam Naik
Harga tembaga melambung pada Rabu (13/6) dan dolar Amerika Serikat (AS) melemah.
Ini setelah data inflasi negeri Paman Sam yang lebih rendah dari perkiraan meningkatkan ekspektasi bahwa bank sentral AS Federal Reserve (the Fed) dapat menurunkan suku bunga secepatnya pada September.
Inflasi utama, yang merupakan indikator utama kebijakan suku bunga The Fed, mendatar pada bulan lalu, di bawah ekspektasi kenaikan 0,1 persen.
Kontrak tembaga di London Metal Exchange (LME) langsung melonjak setelah rilis data inflasi. Harga sempat melonjak di atas USD10.000 per ton dan terakhir diperdagangkan naik 1,8 persen pada USD9.937,5 per ton pada Rabu.
Logam merah tersebut sempat mencapai posisi terendah dalam tujuh minggu di USD9,680 per ton pada Selasa dan telah turun 11 persen dari level tertinggi sepanjang masa (all-time high/ATH) di USD11.104,5 pada 20 Mei lalu.
Para trader mengatakan ekspektasi terhadap pernyataan dovish dari The Fed dalam rapat Rabu dan pelemahan dolar AS – yang membuat logam yang dipatok dalam dolar lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya – telah memicu pembelian logam industri.
Kepala riset di Amalgamated Metal Trading Dan Smith mengatakan, dari segi fundamental, pendorong permintaan tembaga dalam jangka panjang, termasuk kecerdasan buatan (AI), belum terwujud.
“Permintaan tembaga telah mencapai titik lemah dengan lebih banyak operasi pemotongan pabrik kawat pada Mei setelah kenaikan tajam,” katanya, dikutip Reuters, Rabu (12/6).
Tingkat persediaan yang tinggi menunjukkan lesunya minat beli. Persediaan tembaga tetap berada pada level tertinggi dalam empat tahun terakhir, yakni sebesar 336.964 ton di gudang yang dipantau oleh Shanghai Futures Exchange (ShFE).
Untuk logam lainnya, timah melonjak 4,4 persen menjadi USD33.305 per ton, setelah turun ke level terendah satu bulan pada pekan lalu. Harga ini naik di atas rata-rata pergerakan 21 hari dan 55 hari, menunjukkan berlanjutnya tren naik.
“Kami telah melihat beberapa aksi beli saat turun (dip-buying) oleh pedagang algoritmik dalam beberapa hari terakhir. Stok timah juga menurun,” kata seorang pedagang timah.
Model perdagangan algoritmik, yang bertumpu pada sinyal teknikal untuk membeli atau menjual, telah “berfungsi lebih baik” di pasar yang lebih kecil seperti nikel, timah dan seng, tutur Smith.
Persediaan timah turun 9,4 persen sejak awal Juni menjadi 16.297 ton.
Lebih lanjut, aluminium naik 1,3 persen pada USD2.566 per ton, seng terapresiasi 4 persen menjadi USD2.879,5 per ton, timbal naik 0,8 persen menjadi USD2.173 dan nikel menguat 0,7 persen, pada USD17.935 per ton. (ADF)
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.