Pasardana.id - Morgan Stanley, perusahaan jasa keuangan yang melalui anak usaha dan afiliasinya, menyediakan layanan penasehatan, originasi, perdagangan, pengelolaan, dan distribusi modal untuk institusi, pemerintah, dan individu, baru-baru ini men-downgrade pasar saham Indonesia ke posisi ’Underweight’ pada alokasi Asia & EM (emerging market), seiring ketidakpastian terkait arah kebijakan fiskal Indonesia dan lemahnya mata uang Rupiah.
“Kampanye makan siang dan susu gratis untuk murid sekolah yang diusung oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto dikhawatirkan akan mengenakan beban fiskal yang substansial, di tengah outlook pendapatan Indonesia yang semakin terkuras,” sebut analis Morgan Stanley dalam catatannya kepada klien tanggal 10 Juni 2024.
Sementara itu, analis NH Korindo Sekuritas dalam riset harian yang dikutip Kamis (13/6) menyebutkan, sebagai dampaknya, IHSG pun kembali rontok 65.86 poin atau melemah hampir 1% ke level 6855.69 di tengah arus jual asing sebesar IDR 1.17 triliun diperdagangan kemarin (12/6).
Suasana lesu di pasar saham juga disumbangkan oleh data Retail Sales (Apr) yang anjlok 2.7% di bulan April, sangat berkebalikan dengan pertumbuhan 9.3% di Maret yang terdukung oleh belanja bulan Ramadhan.
Di sisi lain, data penjualan mobil Indonesia bulan Mei 2024 yang masih jauh dari positif, secara, masih mencatatkan pertumbuhan negatif 13.3%, walaupun laju penurunan ini telah sedikit membaik dari bulan sebelumnya yang minus 17.5%, juga mendukung penilaian Morgan Stanley.
“Kurangnya ‘daya jual’ Indonesia membuat Morgan Stanley menurunkan peringkat saham Indonesia menjadi ‘underweight’, dengan alasan risiko ketidakpastian kebijakan fiskal negara dan penguatan Dollar, yang diperburuk oleh trend naik suku bunga AS,” demikian analis NH Korindo.
Hot
No comment on record. Start new comment.