Note

RI Jangan Sampai Ketularan! Ekonomi Negara Ini Ambyar Gegara Nilai Tukar

· Views 17
RI Jangan Sampai Ketularan! Ekonomi Negara Ini Ambyar Gegara Nilai Tukar
Dolar AS dan Rupiah - Foto: Rachman Haryanto
Jakarta

Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) perkasa menggencet mata uang rupiah dalam beberapa waktu terakhir. Kini, nilai tukar dolar AS sudah mencapai level Rp 16.000-an.

Kondisi ini tidak bisa didiamkan, pemerintah harus bisa turun tangan menguatkan rupiah. Pasalnya, beberapa negara sudah mengalami kegagalan pengelolaan nilai tukar mata uang lokalnya dan membuat ekonominya dalam posisi kurang sip.

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal mencontohkan ada Turki yang kini ekonominya melemah karena kegagalan mengontrol pelemahan nilai tukar mata uang lokalnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di negara tersebut, kini tingkat inflasinya sangat tinggi. Semua barang-barang harganya sangat mahal, hal ini pun memberatkan daya beli masyarakat.

"Turki itu kita tahu bahwa ekonominya sedang lemah ya, tidak lepas dari tingkat inflasi yang tinggi dan ketidakmampuan mengontrol nilai tukar. Nilai tukarnya itu gampang sekali melemah dan mempengaruhi perekonomiannya, jadi ekonomi biaya tinggi. Jadi barang barang di Turki itu sangat mahal," ungkap Faisal kepada detikcom, Minggu (16/6/2024).

ADVERTISEMENT

Bahkan, Faisal mengatakan saat ini sudah menjadi tren di Turki untuk melakukan transaksi tidak lagi menggunakan Lira namun langsung menggunakan dolar AS.

Apalagi, untuk transaksi yang dilakukan pada wisatawan di negara tersebut. Turki, menurut Faisal, ekonominya ditopang cukup besar oleh sektor pariwisata.

"Kita tahu semua, dia bergantung pada sektor pariwisata, bahkan dapat banyak devisa di situ, pariwisatanya lumayan maju. Tapi itu tadi wisata di Turki itu termasuk yang mahal kalau dilihat dari barang-barang yang dijual di sana, suvenir dan lain-lain," kata Faisal.

"Bahkan seringkali pakai patokan harga yang bukan dalam mata uang Lira, uang lokal, tapi mata uang dolar AS di banyak tempat, karena saking rentannya mata uang lokal tersebut," lanjutnya.

Meski begitu, Faisal yakin Indonesia tidak akan mengalami kondisi seperti di Turki. Menurutnya, penguatan mata uang dolar AS saat ini hanya sementara.

Kecil kemungkinan, menurut Faisal, Dolar bisa menggencet Rupiah hingga level Rp 17.000, bahkan ke Rp 16.500 pun sulit. Apalagi pemerintah dan Bank Indonesia (BI) pasti akan melakukan intervensi pada kondisi yang terjadi saat ini.

"Indonesia masih kuat menurut saya, jauh kondisinya dari kondisi seperti di Turki, pelemahan itu kan bergejolak naik turun sejauh ini dari data yang ada saya lihat tidak ada pelemahan sampai Rp 17.000, sebentar lagi akan menguat lagi menurut saya," kata Faisal.

Lantas, apa yang bisa dilakukan pemerintah untuk meminimalisir tekanan dolar AS terhadap Rupiah?

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Esther Sri Astuti mengatakan pemerintah harus meningkatkan pendapatan dalam dolar AS.

Di sisi lain, penggunaan transaksi dolar AS harus dikurangi. Salah satunya dengan cara mengurangi impor dan juga utang luar negeri.

"Depresiasi akan terus terjadi selama kita tidak bisa meningkatkan generating income dalam bentuk dolar AS dan tidak bisa mengurangi impor dan utang luar negeri," papar Esther kepada detikcom.

Beberapa hal lain yang bisa dilakukan misalnya meningkatkan nilai ekspor dengan mengolah komoditas sehingga punya nilai tambah. Ataupun ⁠meningkatkan penerimaan negara dari pariwisata dan sektor jasa melalui tenaga kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri.

(hal/kil)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.