Kena FCA, ADES Pertimbangkan Opsi Stock Split Saham

IDXChannel - Saham PT Akasha Wira International Tbk (ADES) masuk papan pemantauan khusus sejak akhir Januari 2024. Saham emiten konsumer tersebut diperdagangkan dengan mekanisme full call auction (FCA).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham ADES masuk papan pemantauan khusus karena masuk dalam kriteria 6 yakni tidak memenuhi ketentuan saham beredar di publik (free float) minimum 5 juta saham atau 7,5 persen.

Presiden Direktur ADES, Wihardjo Hadiseputro mengungkapkan, perseroan membahas persoalan ini secara internal, termasuk berdiskusi dengan Water Partners Bottling selaku pemegang saham pengendali (PSP) perseroan.

"Salah satu opsi yang juga dipertimbangkan untuk mengatasi masalah free float ini adalah dengan melakukan stock split," kata Wihardjo dikutip Rabu (19/6/2024).

Dia menambahkan, PSP telah menyanggupi untuk menyelesaikan masalah ini lewat pemecahan nominal saham. Aksi korporasi itu, kata dia, saat ini tengah dipersiapkan.

"Proses penanganannya sedang berjalan dengan harapan selesai sebelum akhir tahun," ujarnya.

Wihardjo menambahkan, ADES sebelumnya pernah mengalami masalah serupa pada 2016. Saat itu, BEI menyurati manajemen soal free float.

Saat itu, masalah free float ADES bisa teratasi dengan menghitung saham yang masih berbentuk warkat (scripted) sebanyak 1 juta lembar. Kini, masalah free float kembali terjadi.

Berdasarkan data BEI, porsi jumlah saham yang beredar di publik mencapai 8,37 persen. Namun, jumlah saham publik baik warkat maupun nonwarkat sekitar 4,99 juta. Saat ini, jumlah pemegang saham ADES sebanyak 2.772 orang.

(RFI)