Ekspor Tuna RI ke Eropa Naik, Tapi Masih Ada Kendala Ini

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyampaikan ekspor tuna ke negara-negara Uni Eropa mengalami kenaikan. Sekretaris Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Machmud mengatakan volume ekspor untuk komoditas tuna ke Uni Eropa mengalami kenaikan dibandingkan dengan komoditas produk kelautan dan perikanan lain, seperti udang.
Machmud merinci berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Mei 2024, volume ekspor untuk tuna meningkat sekitar 17,4% dan untuk nilai ekspornya naik 4,3% secara year on year (yoy).
"Nah apabila kita lihat data dari BPS itu Mei 2024 akan kita lihat ada peningkatan cukup tajam gitu ya di tuna ini, dibandingkan dengan yang lain, udang ada sedikit penurunan untuk yoy, tp untuk tuna meningkat senilai 4,3% dan volume sekitar 17,4%," kata Machmud dalam acara dalam Konferensi Pers: Memicu Hulu Hilir Bisnis Perikanan Tuna Indonesia, Jakarta, Kamis (20/6/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih rinci, sebanyak 374,69 juta ton tuna tongkol cakalang (TTC) berhasil diekspor ke Eropa untuk tahun ini. Volume ini meningkat dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu hanya sebesar 359 juta ton.
Sementara itu, nilai ekspor pada tahun 2023 sebesar US$ 2,29 miliar atau setara Rp 37,6 triliun (kurs Rp 16.431). Padahal sebelum tahun 2023, hanya US$ 2,25 miliar.
Dia menjelaskan jenis tuna yang mendominasi ekspor ke Eropa adalah tuna sirip kuning (yellowfin). Untuk negara tujuan ekspor paling banyak yakni Italia dan Spanyol.
"Kita juga cukup heran karena ekspor yang meningkat cukup tajam ke Uni Eropa, seperti Italia dan Spanyol untuk tuna dan dominasi yellowfin cukup besar, nomor satu di dunia baik fillet maupun utuh," jelasnya.
Melihat angka ekspor yang meningkat itu, dia menambahkan masih ada kendala yang dihadapi pihaknya. Pasalnya, negara Eropa tersebut memberlakukan sertifikasi ketertelusuran (traceability) produk hasil tangkapan ikan. Untuk mengatasi hal tersebut, pihaknya sedang mengatur tata kelola yang baik mulai dari hulu ke hilir dengan cara penangkapan ikan secara terukur (PIT).
"UE itu ada sertifikat hasil tangkapan ikan dalam maksud traceability dan sustainability, kemudian dari mutunya juga dari situ, kemitraan kita mudah-mudahan terus berlanjut terkait dengan harmonisasi mutu dengan negara mitra, itu juga ada peningkatan terkait quality dan safety. Maka, dengan PIT itu adalah salah satu upaya kita memenuhi quality, safety, traceability, dan sustainability," imbuhnya.
Lihat juga Video: 7 Ton Kopi Asal Ibun Bandung Diekspor ke Arab Saudi
[Gambas:Video 20detik]
Reprinted from detik_id,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.