Note

Luhut Dibuat Kesal, Rencana RI Ekspor Listrik ke Papua Nugini Molor Setahun!

· Views 44
Luhut Dibuat Kesal, Rencana RI Ekspor Listrik ke Papua Nugini Molor Setahun!
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkap sulitnya merealisasikan ekspor listrik 5 megawatt dari Indonesia ke Desa Wutung, Papua Nugini. Luhut menyinggung ada kendala terkait regulasi dan birokrasi yang berbelit-belit.

Namun setelah dirinya turun tangan, Luhut menyebut bantuan tersebut akan segera terealisasi. Padahal bantuan listrik itu sudah dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak Juli 2023.

"Perintah Pak Jokowi, Listrik Wutong itu 23 Juli tahun lalu. Itu baru tadi selesai," kata Luhut di MINDialogue: Supply Chain Dynamic in Critical Minerals Geopolitical di Soehanna Hall, Jakarta, Kamis (20/6/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Luhut mengaku sempat kesal dengan persoalan ini. Ia lantas membandingkan bantuan listrik ke masyarakat yang diberikan oleh Perusahaan di Morowali, Sulawesi Tengah, dengan jumlah lebih besar.

"Saya tadi agak ngomel, kalau gitu Anda tidak patuh sama perintah Presiden. Terus saya putuskan jalan, bayar. Itu hanya 5 megawatt. Saya bilang, eh satu perusahaan di Morowali dikasih 10 megawatt ke masyarakat kita negara katakanlah itu CSR 5 megawatt kok susah amat. Birokrasi ini jadi masalah yang tidak mudah," tutup Luhut.

ADVERTISEMENT

Luhut menyebut sudah mengultimatum Kementerian Keuangan untuk memberi dukungan harga terkait pasokan listrik tersebut. Ia meminta prosesnya bisa selesai dalam waktu 10 hari.

"Perintah Presiden setahun lalu, baru tadi bisa diputuskan. Dan saya kasih ultimatum 10 hari harus beres dari Keuangan untuk segera kasih endorse pemberian harga 20 sen per kilowatt hour untuk listrik yang kita kirim ke Wutung, Papua Nugini.

Luhut menilai suplai listrik ke negara tetangga ii dibutuhkan untuk kepentingan politik antar kedua negara. Menurutnya Indonesia ingin menggandeng Papua Nugini untuk mengelola mineral di sana.

"Presiden sudah kasih instruksi waktu kami ke Papua Nugini, kita bantu Papua Nugini, satu kepentingan politik soal Papua dan mineral yang ada di Papua Nugini yang bisa kita kerjasamakan, yang mereka juga pengen itu kerja sama dengan Indonesia, itu saja pun masih dibuat repot. Kita hanya memberikan 5 megawatt listrik ke Wutung, susah, masih berbelit-belit birokrasi," pungkasnya.

(ily/rrd)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.