Kondisi Pasar Global dan Domestik Cenderung Volatile, Analis: Emiten Harus Siap Berubah
IDXChannel - Tren pelemahan rupiah oleh sejumlah pihak dinilai sebagai salah satu tolok ukur yang menunjukkan bahwa kondisi perekonomian nasional masih demikian rentan.
Tak hanya dari ranah global, kondisi pasar domestik juga diyakini masih cukup volatile, seiring dengan tekanan yang cukup kuat dari tren tingginya suku bunga dan cenderung melemahnya daya beli masyarakat secara keseluruhan.
"Karena itu, saya pikir emiten perlu untuk lebih agile (lincah), dinamis dalam membaca kondisi market, banyak berinovasi dan siap terhadap segala macam potensi perubahan, ujar Senior Analyst Certified Securities Analyst (CSA) Research Institute, Reza Priyambada, Jumat (21/4/2024).
Kemampuan dan kemauan tersebut, menurut Reza, di antaranya terlihat dari rencana yang disampaikan PT Kimia Farma Tbk (KAEF) untuk fokus menata fundamental bisnisnya melalui pengoptimalan kinerja pabrik yang dimilikinya.
Langkah tersebut diharapkan dapat menjadi salah satu jalan keluar dari kondisi neraca keuangan KAEF yang dalam beberapa waktu terakhir masih dalam posisi minus.
"Artinya, dengan adanya upaya evaluasi, lalu berbenah diri, mau berubah, membuat inovasi atau terobosan untuk memaksimalkan kinerja ke depan, ini artinya mereka agile (lincah) dalam menghadapi tantangan di market. Ini tentu bagus," tutur Reza.
Dalam industri farmasi, Reza menjelaskan, telah terjadi perbedaan kondisi pasar yang sangat mencolok antara saat terjadinya pandemi COVID-19 lalu dengan situasi pascapandemi seperti saat ini.
Reza menilai bahwa tantangan utama di industri farmasi saat pandemi COVID-19 dulu adalah bagaimana bisa meningkatkan kapasitas produksi semaksimal mungkin, seiring kondisi pasar yang sedang terjadi anomali, dengan lonjakan permintaan yang jauh melebihi ekspektasi.
"Tapi ketika masa-masa COVID-19 berakhir, saat kondisi pasca-pandemi seperti sekarang, apakah masih mau menggunakan pendekatan seperti saat pandemi dulu? Kan tidak mungkin. Sehingga perubahan pasti harus dilakukan," tutur Reza.
Karenanya, dikatakan Reza, salah satu langkah yang perlu ditempuh untuk merespons perubahan tersebut diantaranya dengan melakukan penataan ulang atas jaringan pabrik yang ada saat ini.
"Logikanya kenapa kita punya banyak mobil kalau yang dipakai hanya beberapa saja? Termasuk juga pabrik. Sedangkan kita tahu, setiap pabrik itu pasti ada beban biaya yang harus ditanggung, mulai dari manpower, pasokan listrik, belum lagi kita bicara soal aset tanahnya, bangunannya, perpajakannya dan lain-lain. Sehingga untuk kinerja produksi yang lebih efisien, penutupan beberapa pabrik memang harus dilakukan," ungkap Reza.
Dalam hal ini, pihak karyawan menurut Reza juga tidak bisa menutup mata bahwa perusahaan memang dituntut untuk senantiasa melakukan perubahan, agar dapat tetap bertahan dalam persaingan industri yang semakin ketat.
Di lain pihak, demi perubahan tersebut, komitmen perusahaan untuk memenuhi seluruh hak karyawan yang terdampak sesuai dengan ketentuan yang berlaku, juga perlu untuk diapresiasi.
Namun demikian, meski telah berkomitmen untuk memenuhi seluruh hak karyawan yang terdampak, Reza berharap manajemen Kimia Farma juga dapat lebih bijaksana dalam mengelola para pegawai yang berpotensi terdampak atas rasionalisasi pabrik.
Solusi yang bisa diupayakan adalah dengan mengakomodir SDM dari pabrik-pabrik yang ditutup ke sejumlah pabrik yang masih dipertahankan dan bakal ditingkatkan utilitasnya.
Jika pun opsi tersebut tidak memungkinkan, Kimia Farma juga bisa memberikan pendampingan dan pelatihan keterampilan yang diperlukan bagi para karyawan terdampak untuk dapat terjun ke dunia wirausaha.
"Termasuk juga membuka opsi kerjasama bagi karyawan terdampak untuk tetap berkecimpung di ekosistem industri farmasi, dengan menjadi mitra binaan, misal dengan membuka usaha apotek atau klik kesehatan, yang produknya dipasok oleh pihak Kimia Farma. Opsi-opsi kreatif seperti ini juga diperlukan agar lebih solutif," kata Reza. (TSA)
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.