Note

BI Geber Pembiayaan Digital buat UMKM, Begini Caranya

· Views 34
BI Geber Pembiayaan Digital buat UMKM, Begini Caranya
Bank Indonesia/Foto: Rachman Haryanto
Jakarta

Bank Indonesia (BI) menyiapkan kajian model pembiayaan digital agar dapat menjadi solusi di tengah pembiayaan konvensional UMKM. Proses pencairan yang dapat dipersingkat dan agunan yang lebih fleksibel dapat mengakomodasi karakteristik UMKM.

BI bekerja sama dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) menyusun kajian model pembiayaan digital yang dapat menjadi referensi stakeholders dalam menerapkan pembiayaan. Meskipun perbankan dan fintech telah menyediakan opsi ini, namun model bisnis yang ditawarkan beragam sehingga dinilai perlu model generik untuk mengisi celah ini.

Buku kajian Inovasi Model Bisnis Pembiayaan Digital UMKM diluncurkan BI bersama OJK sekaligus menjadi simbol dimulainya Gerakan "AKUBISA". AKUBISA merupakan gerakan terpadu peningkatan akses UMKM yang mencakup temu bisnis, penyediaan database UMKM, hingga peningkatan literasi melalui kajian inovasi guna meningkatkan daya saing.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Deputi Gubernur BI Juda Agung mengatakan 3 hal untuk memperkuat peluang pembiayaan UMKM. Pertama, inovasi dalam pembiayaan UMKM yakni memperluas alternatif model bisnis pembiayaan yang sejalan dengan kebutuhan UMKM, serta sejalan dengan risk appetite Lembaga Keuangan.

Kedua, digitalisasi. Tak hanya dari sisi pemasaran dan pembayaran, melainkan dari sisi pencatatan keuangan dan pembiayaannya. Terakhir atau ketiga adalah pentingnya akses terhadap informasi untuk mengurangi informasi asimetris antara lembaga keuangan dengan UMKM, serta akses pasar.

ADVERTISEMENT

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Komisioner OJK Friderica Widyasari Dewi memandang cerah prospek pembiayaan UMKM. Porsi kredit perbankan kepada UMKM pada April 2024 masih sebesar 7,3% atau di bawah Rp 1.400 triliun.

"Sehingga terdapat peluang bagi lembaga pembiayaan untuk mencapai Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM) sebesar 30%, namun potensi ini menjumpai tantangan UMKM yaitu permodalan dan SDM. Sinergi antar otoritas akan memberikan dampak besar bagi UMKM agar menjadi pilar utama ekonomi," kata Friderica dalam keterangan tertulis, Selasa (25/6/2024).

Kajian ini diharapkan memperluas cakupan alternatif untuk mencapai RPIM tersebut. Kajian mengidentifikasi dan mengonfirmasi pembiayaan generik yang dapat dimanfaatkan lembaga keuangan sebagai alternatif.

Temuan utama kajian ini adalah pentingnya akuisisi data nasabah dengan cara inovatif untuk mengurangi informasi asimetris antara UMKM dengan lembaga keuangan. Implementasinya adalah pemanfaatan data konvensional dan alternatif untuk menentukan kelayakan debitur, serta pentingnya peran stakeholders dalam ekosistem pembiayaan digital.

Lembaga keuangan dapat menggunakan big data analytics yang dipadukan dengan machine learning untuk memprediksi repayment capacity calon debitur. Kajian pembiayaan digital turut memuat analisis yang dilakukan lembaga keuangan, upaya mitigasi risiko, permasalahan tantangan yang dihadapi serta upaya untuk mengatasinya.

Harapannya, kajian ini dapat menjadi panduan industri keuangan untuk memperluas alternatif pembiayaan yang lebih inklusif.

(aid/ara)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.