Sri Mulyani Kasih PR ke OJK, Minta Masyarakat RI Bisa Melek Keuangan 100%
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diminta untuk mendongkrak indeks literasi dan inklusi keuangan di Indonesia hingga 100%. Hal tersebut diminta oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kepada Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dan Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi.
"Saya berharap akan menjadi inklusi 100% masyarakat Indonesia dan literasinya bisa 100%, laki-laki maupun perempuan. Dan itu mestinya bisa dicapai dalam waktu selama Bu Kiki dan Pak Mahendra di OJK," kata Sri Mulyani, dalam acara Edukasi Keuangan BUNDAKU OJK di Gedung Dhanapala, Jakarta Pusat, Selasa (25/6/2024).
"Janji ya pak ya? Bu Kiki kayaknya langsung lemas. Nanti ditagih ya Bu Kiki," sambungnya.
Diketahui, kepemimpinan Mahendra di OJK akan berlangsung hingga tahun 2027. Hal ini berarti, masih ada waktu hingga 3 tahun untuk OJK mengejar target indeks inklusi dan literasi 100% tersebut.
Sementara berdasarkan data Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2023, indeks inklusi keuangan mencapai 75,02% dan literasi mencapai 65,4%. Dengan demikian, masih dibutuhkan 25% lagi untuk mencapai tingkat inklusi 100%, dan sekitar 35% untuk mencapai tingkat literasi 100%.
"Jadi masih the last mile untuk inklusinya, dan untuk literasinya masih half way to go. Jadi kita semua harus bekerja keras," ujar Sri Mulyani.
Di samping itu, hasil SNLIK 2023 juga tercatat masih ada gap antara inklusi dan literasi mencapai 9,6%. Artinya, tingkat pemahaman masyarakat terhadap produk/layanan keuangan masih lebih rendah sehingga rentan terhadap pengambilan keputusan atau pengelolaan keuangan yang kurang bijak.
Hasil survei tersebut juga mencatatkan, literasi dan inklusi keuangan perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Tercatat tingkat inklusi pada perempuan mencapai 76,08% sementara untuk laki-laki mencapai 73,97%. Sedangkan untuk tingkat literasi, pada perempuan mencapai 66,75% dan pada laki-laki mencapai 64,14%.
"Dengan kemajuan yang sekarang ini ada, ekonomi maju. Tapi nggak semuanya maju. Masih banyak rakyat kita yang belum maju dan kita yang maju berkewajiban untuk terus memajukan yang belum maju. Di dalam suasana ini, teknologi digital dan akses terhadap berbagai penawaran dan informasi, maka rakyat yang tidak literasi dari sisi keuangan menjadi objek yang sangat rentan," tutur Sri Mulyani.
Sri Mulyani juga mengaku senang mendengar bahwa OJK melalui Dewan Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen terus menggencarkan program-program literasi dan inklusi keuangan. Hal ini termasuk juga dengan membuat program yang khusus menyasar perempuan.
"Perempuan itu menjadi salah satu strategic constituent yang sangat penting di dalam menciptakan awareness atau kesadaran mengenai pentingnya opportunity, yaitu kesempatan untuk maju menggunakan teknologi digital, dan juga dari sisi menjaga diri sendiri maupun keluarga serta masyarakat," pungkasnya.
Lihat juga Video: Pansel Serahkan 6 Nama Calon Dewan Komisioner OJK ke Jokowi
[Gambas:Video 20detik]
Reprinted from detik_id,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.