Rupiah Kembali Ditutup Menguat ke Rp16.375
IDXChannel - Nilai tukar (kurs) rupiah pada perdagangan Selasa (25/6/2024) kembali ditutup menguat 19 poin atau 0,12 persen ke level Rp16.375 per USD.
“Fokus minggu ini adalah pada data indeks harga PCE, yang merupakan ukuran inflasi pilihan Federal Reserve. Data tersebut akan dirilis pada Jumat dan diperkirakan akan menunjukkan inflasi sedikit mereda namun tetap jauh di atas target tahunan bank sentral sebesar 2 persen," tulis Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi dalam risetnya, Selasa (24/6/2024).
Selain itu, sentimen asing lainnya yakni para menteri China terlibat dalam dialog dengan para pejabat Jerman mengenai potensi pengurangan atau bahkan pencabutan tarif, yang akan diberlakukan mulai Juli.
Namun Kanada terlihat mempertimbangkan pembatasan impor kendaraan listrik China, dan Kanada bergabung dengan AS dan UE. Langkah seperti itu dapat memperburuk hubungan yang sudah tegang antara China dan negara-negara Barat.
Kekhawatiran terhadap China telah menjadi beban utama sentimen terhadap pasar Asia dalam beberapa sesi terakhir, terutama jika negara tersebut meningkatkan ketegangan perdagangan dengan negara-negara besar lainnya.
Sentimen terhadap China juga berkurang oleh laporan Reuters, yang mengatakan bahwa Pemerintahan Biden sedang menyelidiki perusahaan telekomunikasi besar China atas potensi masalah keamanan.
Dari sentimen domestik, Bank Dunia (World Bank) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan stabil pada tahun depan dan tahun-tahun mendatang. Proyeksi ini didorong oleh peningkatan belanja masyarakat, peningkatan investasi bisnis, dan permintaan konsumen yang stabil.
Sementara pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia diperkirakan akan mencapai rata-rata 5,1 persen per tahun dari 2024 hingga 2026. Pertumbuhan rata-rata diperkirakan dapat dicapai meskipun ada tantangan dari meredanya lonjakan harga komoditas, peningkatan volatilitas harga pangan dan energi, dan meningkatnya ketidakpastian geopolitik.
Kemudian keberhasilan kinerja ekonomi Indonesia sebagian besar berkat kerangka kebijakan makroekonomi yang kuat dari pemerintah yang membantu menarik investasi.
Kenaikan harga pangan mengerek inflasi saat ini. Inflasi mencapai 2,8 persen pada Mei 2024, naik dari 2,6 persen pada Januari 2024. Kondisi iklim yang buruk mengurangi panen beras dalam negeri dan mempengaruhi harga pangan secara luas. Bank Dunia memperkirakan BI akan mulai menurunkan suku bunga tahun depan.
Sementara itu, pemerintah meningkatkan belanja sosial dan investasi publik sementara pendapatan menurun karena meredanya lonjakan harga komoditas. Pada April 2024, Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan ke 6,25 persen.
Kenaikan suku bunga terjadi saat bank sentral di negara-negara maju menunda penurunan suku bunga kebijakan, sehingga memicu keluarnya portofolio dan arus keluar investasi dan menyebabkan tekanan mata uang di Indonesia dan negara berkembang lainnya.
Berdasarkan data diatas, mata uang rupiah untuk perdagangan berikutnya diprediksi bergerak fluktuatif, namun kembali ditutup menguat di rentang Rp16.320-Rp16.400.
(DES)
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.