Pengusaha Ragu Kepindahan ASN Bisa Genjot Roda Ekonomi IKN

Elemen pengusaha menilai keputusan pemerintah untuk memindahkan ribuan Aparatur Sipil Negara (ASN) ke Ibu Kota Nusantara (IKN) tidak menjadi magnet utama untuk menarik investasi di ibu kota baru. Apa alasannya?

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Shinta Kamdani awalnya mengatakan bahwa IKN sejatinya adalah proyek jangka panjang. Oleh sebab itu, para pengusaha juga sudah berkomitmen untuk terlibat dalam proses pembangunan ibu kota baru.

"IKN itu jangka panjang. Kita tidak bisa melihat hanya karena hari ini rupiah lemah, itu komitmen jangka panjang dari pengusaha yang mau masuk ke IKN. Kita tidak melihat dari segi sekarang," kata Shinta usai agenda Seminar Nasional Kajian Tengah Tahun INDEF 2024: Presiden Baru, Persoalan Lama di Hotel Le Meridien, Jakarta Pusat, Selasa (25/6/2024).

Meskipun demikian, Shinta mengatakan bahwa investor sejatinya melihat aspek supply and demand sebelum menaruh modal. Karenanya, Pemilik dan Chief Executive Officer (CEO) Sintesa Group ini mengatakan bahwa elemen pengusaha juga berharap agar terjadi perpindahan populasi yang bisa menciptakan peluang usaha di ibu kota baru.

Menurut Shinta pemerintah harus memikirkan cara lain untuk menciptakan demand dari perpindahan populasi tersebut. Pemerintah tidak bisa semata-mata berharap pada kepindahan ASN ke IKN untuk menciptakan demand.

"Kembali nanti itu adalah supply dan demand, kami sudah komit juga untuk bantu pelaku usaha lokal mulai investasi di IKN tapi demandnya juga kami harapkan. Demand dari mana? Nggak bisa dari ASN, itu yang harus dipikirkan. Gimana mau men-develop retail dan sebagai macamnya, siapa yang mau memakai?" beber Shinta.

Oleh karena itu, selain memastikan kesiapan infrastruktur dasar IKN, pemerintah mulai saat ini juga harus memikirkan cara menciptakan demand di IKN. Ia sendiri yakin bahwa berbagai isu lain seperti persoalan tanah bisa diselesaikan oleh pemerintah di IKN.

"Masalah tanah segala itu tantangan yang saya rasa bisa atasi, tapi kalau dari segi demand itu kunci. Kalau tidak ada yang tinggal di sana, kan, nggak mungkin. Tidak mungkin cuma ngandalin ASN 6 ribu orang 10 ribu orang, nah itu harus ada jalan keluarnya," tegasnya.

Sebelumnya berdasarkan catatan detikcom, Menteri Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Abdullah Azwar Anas, memastikan bahwa rencana kepindahan ASN ke IKN dipastikan terlaksana setelah Agustus. Berdasarkan hasil simulasi sementara, terdapat sekitar 3.216 ASN yang bakal indah ke IKN. Anas pun menjelaskan bahwa jumlah ini bisa bertambah menyesuaikan jumlah rusun ASN-Hankam yang sudah rampung di IKN.

"Terakhir itu 3.216, nah nanti kita lihat terakhirnya seperti apa, ini kan nanti sekitar Juli beberapa kementerian akan ada yang di sana termasuk Menteri PUPR (Basuki Hadimuljono) nanti kita hitung (lagi). Tapi pemerintah sudah membuat simulasi bersama dengan kementerian yang lain untuk terkait pengisian ASN," ungkapnya di Kantor Perum Peruri, Jakarta Selatan, Jumat (7/6/2024).

Simak juga Video: Paskibraka Terbang dari Jakarta ke IKN pada 10 Agustus 2024

[Gambas:Video 20detik]