Pasardana.id - PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau PT Sritex telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) sebanyak hampir 3.000 karyawan atau 35 persen dari total karyawan di sepanjang tahun 2023.
Terkini, perusahaan yang dikenal sebagai produsen seragam militer ini masih mempekerjakan sekitar 11.000 karyawan.
Direktur Keuangan sekaligus Corporate Secretary PT Sritex, Welly Salam mengungkap alasan kenapa perusahaan melakukan PHK tersebut. Dia bilang, keputusan tersebut merupakan sebuah efisiensi demi keberlangsungan perusahaan.
“Efisiensi merupakan program yang berkelanjutan, di mana untuk PHK sendiri diharapkan hanya sampai tahun 2024. Tetapi tentunya akan di-review kembali pada akhir tahun untuk menyesuaikan program atau strategi dengan perkembangan yang ada,” tutur Welly dalam paparan publik virtual, Selasa (25/6).
Direktur Utama PT Sritex Iwan Kurniawan Lukminto, pun mengakui bahwa perusahaan juga mendapatkan beban yang berat akibat dari tekanan pasar domestik sejak pandemi COVID-19. Tak hanya itu, pasar ekspor juga menghadapi tekanan sama karena konflik geopolitik.
Kondisi tersebut, tambah dia, diperberat dengan adanya Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Perubahan Kedua Atas Permendag 36 Tahun 2023.
“Dengan adanya kebijakan pemerintah mengenai masuknya barang barang-impor itu, juga bisa melihat dari sisi kami produsen di dalam negeri ini yang mengalami kesulitan bersaing dengan produk-produk impor yang merajalela di pasaran,” ujar Iwan.
Sementara, kata Iwan, efisiensi diambil manajemen Sritex agar perusahaan memantau kondisi bisnis utama secara berkala. Dengan begitu, Sritex bisa menentukan produk mana yang bisa bersaing dan berkontribusi lebih banyak dalam profit margin.
“Dengan adanya kita bentuk 3 bisnis unit ini, mempermudah kita merespons kondisi ekonomi sekarang yang memang gonjang ganjing dari sisi internal dan eksternal kita,” tutur Iwan.
Hot
No comment on record. Start new comment.