Note

Sri Mulyani Ungkap Penyebab Melemahnya Nilai Tukar Rupiah

· Views 35

Pasardana.id - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan penyebab anjloknya nilai tukar rupiah yang menembus Rp16.400 per dolar Amerika Serikat (AS).

Dalam konferensi pers APBN KiTA, Kamis (27/6), Sri Mulyani menerangkan, hal ini disebabkan oleh sentimen dari pasar keuangan global, dimana suku bunga The Federal Reserve atau The Fed yang dipastikan tidak akan turun seperti yang diharapkan pasar, yakni sebanyak empat hingga lima kali di tahun ini. 

“Ternyata FFR masih mengalami posisi yang stabil di 5,5 persen dan tidak terjadi tanda-tanda bahwa mereka akan segera menurunkan. Bahkan yang paling optimis penurunannya hanya satu kali pada tahun ini. Ini yang menyebabkan ekspektasi market yang kecewa. Sehingga, ekspektasi pasar yang menimbulkan kekecewaan ini lah yang menjadi salah satu penyebab menguatnya dolar AS atau rupiah mengalami depresiasi,” jelas Sri Mulyani.

Diketahui, pada bulan Mei 2024, rupiah sudah mencapai level Rp16.431 per dolar AS.

Dengan demikian, rupiah mengalami depresiasi sebesar 6,58 persen secara year to date (ytd).

Namun, menurut Sri Mulyani, rupiah masih lebih baik dibandingkan nilai tukar negara-negara berkembang lainnya.

“Kita lihat seperti Brazil depresiasinya jauh lebih dalam, atau kalau Anda sekarang baru mengikuti Jepang mengalami depresiasi yang sangat dalam bahkan pada levelnya sudah comparable dengan 1986,” pungkasnya.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.