Ada Ketegangan Israel-Hizbullah, Harga Minyak Menguat
IDXChannel - Minyak mentah berjangka (futures) menguat pada pembukaan perdagangan menjelang akhir pekan, Jumat (28/6/2024).
Minyak West Texas Intermediate (WTI) menguat 0,37 persen di level USD82,03 per barel dan Brent bergerak naik 0,26 persen di level USD85,5 per barel pada pukul 08.23 WIB.
Pada sesi Kamis (26/6), harga minyak WTI ditutup menguat 1,22 persen di level USD81,89 per barel. Sementara, minyak Brent naik 0,22 persen di level USD85,44 per barel.
Pada perdagangan Selasa (25/6), minyak WTI sempat ditutup terdepresiasi 1,1 persen di level USD80,73 per barel dan Brent merosot 2,15 persen di level USD84,16 per barel setelah sempat menguat di awal perdagangan.
Minyak mentah berjangka kini menguat mendekati level tertinggi dalam dua bulan karena kekhawatiran pasokan akibat meningkatnya konflik di Timur Tengah melebihi peningkatan mendadak dalam stok minyak di Amerika Serikat (AS).
Naiknya ketegangan hubungan antara Israel dan Hizbullah Lebanon meningkatkan kekhawatiran akan konflik yang lebih luas yang melibatkan produsen minyak utama Iran.
Presiden Turki Erdogan juga menyatakan solidaritasnya dengan Lebanon dan mendesak dukungan regional.
Selain itu, pasukan Israel meningkatkan serangan di Gaza, dengan pertempuran sengit dilaporkan terjadi di Rafah.
Sementara itu, stok minyak mentah AS dilaporkan naik 3,591 juta barel pada minggu lalu, bertentangan dengan ekspektasi pasar yang memperkirakan penurunan 3 juta barel, menurut EIA.
Selain itu, stok minyak mentah di pusat pengiriman Cushing, Oklahoma, turun 0,226 juta barel, menyusul peningkatan 0,307 juta barel pada minggu sebelumnya.
Stok bensin meningkat 2,654 juta barel, berlawanan dengan ekspektasi penurunan 1,10 juta barel. Selain itu, investor tetap berhati-hati menjelang data inflasi PCE AS minggu ini, yang dapat mempengaruhi keputusan suku bunga bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed).
Perekonomian AS juga dilaporkan tumbuh sebesar 1,4 persen secara tahunan pada kuartal pertama 2024, sedikit lebih tinggi dari perkiraan kedua sebesar 1,3 persen, namun tetap menunjukkan pertumbuhan terendah sejak kontraksi pada paruh pertama 2022.
Investasi non-perumahan direvisi lebih tinggi (4,4 persen vs 3,3 persen pada estimasi kedua).
Selain itu, investasi residensial melonjak lebih dari perkiraan awal (16 persen vs 15,4 persen). Ekspor meningkat lebih cepat (1,6 persen vs 1,2 persen) dan impor direvisi lebih rendah (6,1 persen vs 7,7 persen) sementara belanja pemerintah direvisi naik (1,8 persen vs 1,3 persen).
Pada saat yang sama, persediaan swasta memberikan kontribusi yang lebih kecil terhadap pertumbuhan. Di sisi lain, belanja konsumen melambat lebih dari perkiraan awal (1,5 persen vs 2 persen pada estimasi kedua), karena konsumsi barang (-2,3 persen vs -1,9 persen) dan jasa (3,3 persen vs 3,9 persen). (ADF)
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.