Pasardana.id - Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (2/7), IHSG ditutup melemah 14,48 poin (-0,20%) ke level 7.125,14.
Pelemahan IHSG tidak lepas dari adanya profit taking dari pelaku pasar pasca menguat empat hari berturut-turut.
Kemudian, nilai tukar Rupiah melemah 0,14% terhadap dollar AS menjadi Rp16.384 (JISDOR) ikut membebani gerak IHSG.
Di sisi lain, BPS merilis data inflasi Indonesia yang mencatatkan penurunan tiga bulan berturut-turut menjadi 2,51% yoy (Jun-24). Jumlah penduduk miskin Indonesia pada Maret 2024 mencapai 25,22 juta orang dengan persentase 9,03%.
Artinya dalam 10 tahun terakhir jumlah penduduk miskin berkurang sekitar 3,06 juta atau 2,22%.
Sementara itu, Wall Street tadi malam ditutup menguat, DJIA (+0,41%), S&P 500 (+0,62%), & Nasdaq (+0,84%).
Pelaku pasar juga menanggapi pernyataan dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell dan laporan pekerjaan terbaru.
Berbicara di Forum ECB, Powell mengakui kemajuan pada inflasi tetapi menekankan bahwa bank sentral belum siap untuk menurunkan suku bunga.
Dari sisi data ekonomi, laporan JOLTS menunjukkan sedikit peningkatan pada lowongan pekerjaan di bulan Mei dibandingkan dengan bulan sebelumnya (8,14 juta; Mei, vs 8,06 juta; Apr).
Klaim pengangguran dijadwalkan untuk dirilis pada hari Rabu, dan laporan pengangguran untuk bulan Juni akan dirilis pada hari Jumat.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung mixed dibayangi adanya take profit,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Rabu (03/7).
Hot
No comment on record. Start new comment.