Tak Bagi Dividen dan Saham Downtrend, Investor Gudang Garam (GGRM) Gigit Jari
IDXChannel – Pemegang saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) merespons negatif kabar raksasa rokok tersebut yang memutuskan untuk tidak membagikan dividen tunai tahun buku 2023.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham GGRM melemah empat hari beruntun, yakni sejak Jumat (28/6) pekan lalu hingga Rabu (3/7), usai adanya hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Perseroan yang digelar 28 Juni 2024.
Hingga pukul 11.25 WIB, saham GGRM terkoreksi 0,14 persen ke Rp17.375 per saham, mengimplikasikan penurunan 4,92 persen dalam sepekan.
Sejak awal tahun (YtD), saham GGRM sudah merosot 14,39 persen.
Ini semakin menegaskan tren penurunan (downtrend) saham emiten yang melantai sejak 1990 tersebut. Dalam tiga tahun, tingkat pengembalian investasi alias return GGRM minus 51,97 persen.
Bahkan, dalam lima tahun belakangan, kinerja GGRM benar-benar buruk, turun tajam 79,25 persen, di tengah tingginya kenaikan cukai tembakau yang menekan laba perusahaan.
Tidak seperti pada tahun-tahun sebelumnya, laba GGRM pada 2023 seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja.
"Menyetujui penetapan penggunaan laba perseroan untuk tahun buku 2023 seluruhnya dimasukkan dalam akun saldo laba dan akan digunakan untuk menambah modal kerja, sehingga perseroan tidak membagikan dividen kepada pemegang saham," kata manajemen dalam ringkasan risalah RUPS Perseroan di keterbukaan informasi BEI, Selasa (2/7).
Padahal, GGRM pernah membagikan dividen Rp1.200 per saham pada 2023, sebesar Rp2.250 per saham setahun sebelumnya.
Berdasarkan laporan keuangan auditan per 31 Desember 2023, GGRM membukukan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp5,32 triliun pada 2023 atau melonjak dibanding realisasi periode sebelumnya sebesar Rp2,78 triliun.
Dari sisi pendapatan, turun menjadi Rp118,95 triliun pada tahun lalu dari sebelumnya Rp124,68 triliun. Namun biaya pokok pendapatan turun dari Rp113,59 triliun menjadi Rp104,36 triliun.
Pendapatan lainnya tercatat naik dari Rp151,74 miliar di 2022 menjadi Rp177,09 miliar pada 2023. Dan perseroan mencetak laba kurs bersih sebesar Rp5,69 miliar pada tahun lalu dari sebelumnya yang rugi Rp9,17 miliar. (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.