Note

Rupiah Perlahan Menguat ke Rp16.341 per USD, Pertanda Apa?

· Views 27
Rupiah Perlahan Menguat ke Rp16.341 per USD, Pertanda Apa?
Rupiah Perlahan Menguat ke Rp16.341 per USD, Pertanda Apa? (Foto: Reuters)

IDXChannel - Nilai tukar rupiah terus menguat dalam sepekan terakhir terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Pada perdagangan Kamis (1/7/2024), rupiah menguat 0,14 persen di level Rp16.341 per dolar AS (USD) pada pukul 10.29 WIB

seiring pasar mencerna data terbaru PMI jasa Amerika Serikat (AS) yang bisa mempengaruhi arah kebijakan suku bunga The Federal Reserve (The Fed).

Baca Juga:
Rupiah Perlahan Menguat ke Rp16.341 per USD, Pertanda Apa? Ekonomi RI Diproyeksi Tumbuh hingga 5,01 Persen, Ini Alasannya

Melansir Trading View, pada penutupan sebelumnya, rupiah ditutup di level Rp16.364 per USD pada perdagangan Rabu (3/7). Sepanjang 2024, rupiah sudah melemah 6,05 persen terhadap USD dan secara mingguan, rupiah sudah menguat 0,46 persen. (Lihat grafik di bawah ini.)

Rupiah Perlahan Menguat ke Rp16.341 per USD, Pertanda Apa?

Baca Juga:
Rupiah Perlahan Menguat ke Rp16.341 per USD, Pertanda Apa? IHSG dan Rupiah Lanjutkan Penguatan Imbas The Fed Belum Yakin Pangkas Suku Bunga

Pulihnya kinerja rupiah seiring penurunan kinerja indeks dolar (DXY) yang bertahan di sekitar 105,3 pada Kamis (4/7) setelah mencapai level terendah dalam tiga minggu di sesi sebelumnya.

Indeks dolar juga terbebani oleh lemahnya data ekonomi AS yang mendukung spekulasi penurunan suku bunga The Fed tahun ini. Data pada Rabu (3/7) menunjukkan bahwa aktivitas jasa AS secara tak terduga mengalami kontraksi pada Juni, sementara pertumbuhan lapangan kerja swasta meleset dari perkiraan sebagai tanda melambatnya perekonomian.

Baca Juga:
Rupiah Perlahan Menguat ke Rp16.341 per USD, Pertanda Apa? Emas Kembali Perkasa di Tengah Harapan Pemangkasan Suku Bunga The Fed

Sementara itu, risalah rapat kebijakan The Fed pada Juni mengungkapkan bahwa para anggota terpecah mengenai berapa lama mereka harus mempertahankan suku bunga tinggi, namun sepakat bahwa tidak boleh terburu-buru untuk menurunkan suku bunga.

Investor kini mengalihkan perhatian ke laporan nonfarm payrolls (NFP) AD pada Jumat esok hari untuk mendapatkan wawasan lebih lanjut mengenai pasar tenaga kerja.

Pasar kini melihat peluang penurunan suku bunga The Fed pada September sebesar 68 persen, naik signifikan dari sekitar 56 persen pada minggu lalu.

Meski dolar melemah secara keseluruhan terhadap sejumlah mata uang, namun tetap berada di dekat level tertinggi dalam 38 tahun terhadap yen.

Kondisi dalam negeri, rupiah masih terbebani oleh aksi jual asing di pasar keuangan Indonesia namun lambat laun sudah nampak menunjukkan perbaikan.

Catatan Bank Indonesia (BI), berdasarkan data transaksi 24 hingga 27 Jun 2024, nonresiden tercatat beli neto Rp19,69 triliun terdiri dari beli neto Rp8,30 triliun di pasar SBN, serta beli neto Rp2,23 triliun di pasar saham dan Rp9,16 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

Sepanjang 2024, berdasarkan data setelmen hingga 27 Jun 2024, nonresiden masih tercatat jual neto Rp36,46 triliun di pasar SBN, jual neto Rp9,78 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp123,21 triliun di SRBI.

Analis Pasar Keuangan Gunawan Benjamin mengatakan, sejauh ini tidak ada tekanan ataupun sentimen besar yang memicu gejolak di pasar keuangan domestik.

"Tidak ada tekanan besar yang terjadi di pasar keuangan sejauh ini," kata Gunawan dalam risetnya, Kamis (4/7/2024).

Sebelumnya, data terbaru inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Juni 2024 secara tahunan menurun menjadi 2,51 persen yoy dari realisasi bulan sebelumnya sebesar 2,84 persen yoy.

Namun, secara bulanan, data teranyar Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, indeks harga konsumen mengalami penurunan atau deflasi secara bulanan (month to month/mtm) pada Juni 2024.

Ini merupakan kelanjutan deflasi pada bulan sebelumnya. BPS mencatat, pada Juni 2024 terjadi deflasi sebesar 0,08 persen secara mtm. Deflasi ini lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya, yakni sebesar 0,03 persen. (ADF

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.