Diculik Pas Baru Lahir dan Hidup Miskin, Pria Ini Ternyata Anak Konglomerat
Seorang anak konglomerat asal China bernama Zhang Huaiyuan harus hidup terpisah dari orangtua kandungnya selama 33 tahun. Sebab ia diculik tidak lama setelah ia dilahirkan di rumah sakit pada 1991.
Melansir dari SCMP, Jumat (5/7/2024), Zhang merupakan anak kedua dari seorang pengusaha kaya bernama Li Shijie. Zhang yang masih berusia enam bulan dalam kandungan memang terpaksa harus lahir secara prematur karena kondisi ibunya yang belum 100% pulih dari kelahiran anak pertamanya.
"Anak pertama kami baru berusia satu tahun ketika kami mengandung anak kedua. Sejak kelahiran anak pertama melalui operasi sesar yang belum sembuh total, istri saya harus melakukan operasi sesar lagi pada usia kehamilan enam bulan," kata Li dalam sebuah wawancara.
Saat kelahiran Zhang, dokter yang bertugas memberi tahu orang tua kandung Zhang bahwa anaknya meninggal karena lahir secara prematur. Namun kenyataannya dia diberikan kepada kerabat direktur rumah sakit yang tidak dapat hamil.
Sejak saat itu Zhang tumbuh besar di sebuah desa miskin di provinsi Anhui, China bagian timur. Sedangkan orang tua kandungnya yang merupakan pengusaha kaya tinggal di Provinsi Zhejiang, China bagian tenggara yang artinya mereka terpisah sekitar 400 kilometer.
Meski tumbuh dalam keluarga miskin, Zhang ternyata cukup sukses dan mewarisi kemampuan berdagang orang tua kandungnya. Dia bisa membuat pabrik kecil saat belum bertemu orang tuanya yang kaya. Berkat itu Zhang dapat hidup dengan layak mesti tidak bergelimang harta.
Tak lama setelah ayah angkatnya meninggal pada 2023, ibu angkatnya memberi tahu Zhang bahwa dia bukan anak kandung mereka. Ibu angkat Zhang memberitahu kebenaran tersebut karena takut dia tidak akan punya keluarga lagi jika ibunya juga meninggal.
Sejak saat itu, ia bersama ibu angkatnya memutuskan untuk mencari orang tua kandung Zhang. Setelah berpisah selama beberapa dekade, Zhang akhirnya bertemu orang tua kandungnya pada Mei 2024 dengan bantuan polisi.
Setelah itu keluarga Li mengunjungi rumah Zhang di Tianjin untuk merayakan pesta pertemuan antara anak dengan orang tua kandungnya. Dalam pertemuan itu orang tua Zhang juga bertemu dengan menantu perempuan dan cucu lelaki mereka yang berusia sembilan tahun.
"Anak saya yang malang hidup selama lebih dari 30 tahun tanpa mengetahui hari ulang tahunnya sendiri. Tahun ini, keluarga kami akhirnya akan merayakannya bersama," pungkas Li.
Dalam pertemuan itu, ayah kandung Zhang dengan berlinang air mata menghadiahkan kepada putranya sebuah kartu bank dengan rekening berisi 1,2 juta yuan atau setara dengan Rp 2,64 miliar (kurs Rp 2.200/yuan).
(fdl/fdl)Reprinted from detik_id,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.