Note

Faisal Basri Beberkan Biang Kerok Pabrik Tekstil di RI Tumbang

· Views 30
Faisal Basri Beberkan Biang Kerok Pabrik Tekstil di RI Tumbang
Ekonom Faisal Basri.Foto: 20detik
Jakarta

Ekonom Senior INDEF Faisal Basri berkomentar soal industri tekstil dalam negeri yang berguguran hingga terpaksa PHK. Menurutnya, sektor ini mengalami kendala pendanaan, khususnya untuk pengadaan teknologi.

Selain itu restrukturisasi sejumlah mesin cenderung mahal dan terkena pajak. Kondisi ini terjadi di tengah gempuran produk impor murah dari China.

"Nah tapi mereka harus melakukan improvement teknologi, karena teknologi makin bagus kan. Nggak ada dana. Ditambah, ya kalau lagi improvement gini kan, kemudian pasar Indonesia kebanjiran produk impor serupa, saya bikin dasi misalnya harganya Rp 100 ribu, impor dasi cuma Rp 50 ribu, ya mati dia (industri dalam negeri)" kata Faisal di Jakarta, dikutip Sabtu (6/7/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi oleh karena itulah perusahaan-perusahaan tekstil yang besar-besar ya, Jawa Barat terutama, itu tidak mau lagi melakukan rekturisasi mesin karena mahal, bayar PPN, bunga mahal," sambungnya.

Atas kondisi ini Faisal menilai banyak pengusaha mulai mengalihkan investasinya ke sektor lain seperti hotel dan properti. Kalau pun ada sisanya tinggal sedikit dan hanya mengandalkan skema maklon.

ADVERTISEMENT

Lewat skema itu pengusaha hanya membuat produk atas permintaan dari pemilik merek tertentu. Faisal menyebut pengusaha seperti ini masih sanggup memperbarui mesin dan umumnya mengandalkan pasar ekspor.

"Jadi dia praktis nggak mengandalkan pasar dalam negeri, 99% produknya ekspor, maklon aja. jadi mau pesen bahan bakunya dari luar negeri, itu menghasilkan produk-produk dengan merek terkenal itu ada," sebut dia.

Di tengah kondisi industri dalam negeri yang sedang sulit, Faisal mempertanyakan langkah pemerintah mengundang investor China. Padahal, kata dia, yang seharusnya dilakukan pemerintah lebih kepada fokus membantu pengusaha dalam negeri yang sedang kesulitan.

"Anda bisa bayangkan, Anda dengan gadget Anda bisa pesan, satu tangan, satu biji, yang impor itu, baju seragam Rp 50.000 3 setel. Ada kita lembaga anti dumping tapi diam. Malah solusinya mengundang Cina untuk masuk ke sini, bukannya membantu saudara-saudara kandung kita di dalam yang sedang mengalami kesulitan," pungkasnya.

(ily/hns)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.