Pasardana.id - Riset harian NH Korindo Sekuritas menyebutkan, Wall Street ditutup menguat pada hari Jumat, di mana NASDAQ dan S&P500 mencapai rekor tertinggi didominasi oleh saham Teknologi, karena data terbaru yang menunjukkan melemahnya pasar tenaga kerja AS meningkatkan ekspektasi pemotongan suku bunga secepat-cepatnya terjadi di bulan September.
Data Departemen Tenaga Kerja menunjukkan pertumbuhan pekerjaan AS melambat secara marginal pada bulan Juni, dengan US Nonfarm Payroll menyatakan penambahan lapangan kerja di sektor publik ada sebesar 206 ribu di bulan June, walau di atas ekspektasi 191 ribu namun turun dari 218 ribu di bulan May.
Sedangkan Tingkat Pengangguran (June) naik 0.1% menjadi 4.1%, merupakan level tertinggi lebih dari 2,5 tahun; sementara kenaikan Upah Rata-rata per Jam melambat, dengan persentase tumbuh 0.3% mom pada bulan June, turun dari 0.4% di bulan sebelumnya. Otomatis data yang melengkapi laporan tenaga kerja AS pekan lalu itu membuat market memperhitungkan peluang bank sentral AS melonggarkan kebijakan di bulan September melonjak menjadi 79%, dari 66% yang terlihat sebelum data tersebut, menurut CME FedWatch Tool.
EARNING SEASON : Saham bank-bank besar AS jatuh menjelang laporan laba perusahaan kuartal kedua yang dimulai Jumat depan.
Seperti diketahui, suku bunga yang lebih tinggi dan lingkungan ekonomi yang tidak pasti membayangi pendapatan bank AS.
MARKET ASIA & EROPA : Pasar saham utama di Eropa serentak menguat pada hari Jumat, seiring para investor mencerna hasil Pemilu UK, di mana partai oposisi Partai Buruh membukukan kemenangan pada Pemilu legislatif, mengakhiri kekuasaan pemerintahan kubu Konservatif selama 14 tahun. Dari sisi indikator ekonomi, German Industrial Production tersungkur 2.5% di bulan May, sementara data yang sama di Perancis terpuruk 2.1%, menyatakan lemahnya kinerja ekonomi di wilayah Eurozone menuju bulan2 musim panas. Sektor perumahan Inggris juga sama tidak sehatnya , di mana harga perumahan melemah di bawah ekspektasi ; Retail sAles Eurozone pun setali tiga uang dalam trend turun.
KOMODITAS : Harga MINYAK mentah melemah pada hari Jumat, namun berada di jalur positif untuk minggu keempat berturut-turut di tengah harapan kuatnya permintaan bahan bakar musim panas di AS. Futures US WTI diperdagangkan 0,4% lebih rendah pada USD 83,71 / barel, sedangkan kontrak BRENT drop 0,3% menjadi USD 87,15 / barel. Minyak naik minggu lalu karena ekspektasi demand musim panas yang kuat di Amerika Serikat, konsumen minyak terbesar di dunia, dengan data resmi dari Badan Informasi Energi (EIA) menunjukkan bahwa stok minyak mentah dan bahan bakar AS turun lebih dari perkiraan di minggu lalu. Sentimen pasar juga mendapat dukungan pada minggu lalu dengan meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah, ditambah adanya ancaman Hurricane Beryl di Teluk Mexico.
IHSG tepat menyentuh Resistance jangka pendek pada High 7276 pada penguatan hari Jumat , sebelum akhirnya ditutup pada level 7253.37 alias menguat 32.48 pts, merupakan titik Closing tertinggi dalam sebulan lebih ; didukung oleh Foreign Net Buy sebesar IDR 558.39 milyar.
Menyikapi kondisi tersebut, analis NH Korindo Sekuritas mengingatkan, bahwa dengan kondisi RSI masuk wilayah Overbought seperti ini dan candle yang tercipta dua hari terakhir adalah Shooting Star serta serupa Doji, pullback / konsolidasi wajar rentan terjadi, apalagi ketika Support terdekat atau MA10 agak jauh berada di level 7065-7070.
Oleh karena itu, kami perlu menyarankan untuk set your Trailing Stop. Senin (08/7) ini data Consumer Confidence (Jun) sedikit banyak akan membentuk animo market.
“IHSG masih berpeluang bergerak menuju Resistance terdekat, possible small retracement,” sebut analis NH Korindo Sekuritas dalam riset Senin (08/7).
Hot
No comment on record. Start new comment.