Note

Harga Minyak Turun di Awal Pekan, Pasar Khawatir Dampak Badai Beryl

· Views 66
Harga Minyak Turun di Awal Pekan, Pasar Khawatir Dampak Badai Beryl
Harga Minyak Turun di Awal Pekan, Pasar Khawatir Dampak Badai Beryl. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Minyak mentah berjangka (futures) melemah di awal perdagangan awal pekan, Senin (8/7/2024).

Minyak West Texas Intermediate (WTI) terkoreksi 0,38 persen di level USD82,85 per barel. Sementara minyak Brent bergerak turun 0,54 persen di level USD86,36 per barel pada pukul 08.44 WIB.

Baca Juga:
Harga Minyak Turun di Awal Pekan, Pasar Khawatir Dampak Badai Beryl Bursa Asia Melemah di Awal Pekan, Pasar Tunggu Petunjuk dari The Fed

Penurunan ini melanjutkan pelemahan harga minyak yang dicapai menjelang akhir pekan lalu.

Pada penutupan perdagangan Jumat (5/7/2024), harga minyak WTI ditutup memerah 0,93 di level USD83,16 per barel dan minyak Brent terdepresiasi 1,02 persen di level USD86,54 per barel.

Baca Juga:
Harga Minyak Turun di Awal Pekan, Pasar Khawatir Dampak Badai Beryl Transaksi Berjalan Jepang Surplus Rp288 Triliun pada Mei 2024

Namun, harga minyak kini masih di kisaran level tertinggi dalam empat pekan.

Pada sesi Rabu (3/7/2024), harga minyak WTI ditutup terapresiasi 1,29 persen di level USD83,88 per barel dan minyak Brent meningkat 1,28 persen di level USD87,34 per barel.

Baca Juga:
Harga Minyak Turun di Awal Pekan, Pasar Khawatir Dampak Badai Beryl IHSG Dibuka Hijau ke 7.253, Tiga Saham Pendatang Baru Pimpin Top Gainers

Minyak mentah berjangka WTI dan Brent sebelumnya diperkirakan akan naik untuk minggu keempat berturut-turut karena menurunnya persediaan minyak mentah Amerika Serikat (AS) dan tanda-tanda permintaan musiman yang kuat.

Patokan minyak AS naik sekitar 3 persen sepanjang minggu lalu di mana EIA AS melaporkan bahwa stok minyak mentah AS turun 12,2 juta barel pada pekan lalu, jauh melebihi ekspektasi penurunan 680.000 barel.

Stok bensin AS juga turun 2,2 juta barel dibandingkan konsensus 1 juta barel, menandakan permintaan musiman yang kuat.

Selain itu, gejolak geopolitik yang terus-menerus di Timur Tengah juga menyebabkan para trader minyak mempertahankan premi risiko yang diperhitungkan dalam harga minyak.

Ketegangan antara Israel dan Hizbullah Lebanon tidak menunjukkan tanda-tanda mereda, sehingga membuat pasar tetap khawatir atas perang besar-besaran di wilayah tersebut. Kondisi ini diperkirakan akan mengganggu produksi minyak.

Pasar minyak juga masih menanti petunjuk di tengah investor yang mengamati dampak badai tropis Beryl terhadap produksi minyak di Teluk Meksiko.

Laporan media mengatakan pelabuhan terbesar di Texas telah menutup operasi dan memblokir lalu lintas selama akhir pekan untuk bersiap menghadapi badai tropis Beryl.

Badai ini diperkirakan akan melewati wilayah pengekspor minyak terbesar di negara bagian AS tersebut, dan penutupan pelabuhan berpotensi menunda pengiriman minyak.

Badai tersebut secara tak terduga tetap kuat setelah meninggalkan jejak kehancuran di seluruh Jamaika.

Teluk Meksiko adalah wilayah penghasil minyak utama di Amerika Utara, dan menghadapi gangguan produksi setiap tahun selama musim badai musim panas.

Gangguan pada produksi minyak mentah menghadirkan prospek berkurangnya pasokan dan menjadi pertanda baik bagi harga minyak.

Namun kekhawatiran akan melambatnya pertumbuhan ekonomi dan melemahnya permintaan di negara importir utama China agak menghambat kenaikan harga minyak baru-baru ini. (ADF)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.