OJK: 7 Perusahaan Multifinance & 1 Pinjol Kurang Modal
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan bahwa saat ini masih terdapat 7 perusahaan pembiayaan alias multifinance yang belum memenuhi kewajiban ekuitas minimum Rp 100 miliar hingga akhir bulan Mei 2024. Selain itu, juga masih terdapat 1 perusahaan pinjaman online (pinjol) yang belum memenuhi kewajiban ekuitasnya minimum Rp 12,5 miliar.
Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK Agusman mengatakan, secara keseluruhan total da 147 perusahaan pembiayaan yang terdaftar di OJK.
"Pemenuhan ekuitas minimum di sektor PVML per Mei 2024 terdapat 7 perusahaan dari 147 perusahaan yang belum memenuhi kewajiban," kata Agusman, dalam Konferensi Pers Asesmen Sektor Jasa Keuangan & Kebijakan OJK Hasil RDK Bulanan Juni 2024, melalui saluran telekonferensi, Senin (8/7/2024).
Selain 7 perusahaan pembiayaan yang belum memenuhi kewajiban kualitasnya, OJk juga mencatatkan masih terdapat satu perusahaan fintech Peer-to-Peer (P2P) Lending alias Pinjol yang belum memenuhi kewajibannya.
"Sementara itu saat ini terdapat 1 dari 100 penyelenggara fintech P2P lending yang belum memenuhi kewajiban ekuitas minimum," kata dia.
Agusman mengatakan, pihaknya terus melakukan langkah yang diperlukan untuk progress action plan terkait upaya pemenuhan kewajiban ekuitas minimum dari tujuh perusahaan pembiayaan tersebut.
"OJK akan terus memantau apa yang diperlukan terkait progres action plan dalam upaya pemenuhan ekuitas yang dimaksud, baik berupa injeksi modal dari pemegang saham atau dari strategic investor yang kredibel hingga alternatif pengembalian izin usaha," ujarnya.
Di sisi lain, Agusman melaporkan bahwa pasar pembiayaan RI masih kuat, dengan piutang pembiayaan tumbuh 11,21% yoy pada Mei 2024 menjadi sebesar Rp 490 triliun. Angka itu naik dari posisi April lalu yang tumbuh 10,82% yoy.
"Pembiayaan macet (NPF) gross bulan Mei 2024 turun menjadi 2,77% dari posisi April 2024 di angka 2,88%," ujarnya.
Lebih lanjut selain piutang pembiayaan, gearing ratio tercatat naik menjadi 2,37 kali pada Mei 2024 dari bulan lalu yang angkanya berada di level 2,32 kali.
Agusman menambahkan, pembiayaan perusahaan modal ventura terkontraksi 11% yoy menjadi Rp 16,21 triliun, dibanding April lalu yang juga terkontraksi 12% dengan nilai pembiayaan Rp 16,32 triliun. Lalu pembiayaan Fintech P2P lending pada Mei 2024 tumbuh 25,44% yoy, dengan nominal Rp 64,56 triliun.
"Tingkat TWP 90 dalam kondisi terjaga di posisi 2,91% pada Mei, dibanding posisi April 2,795," kata dia.
(shc/rrd)Reprinted from detik_id,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.