
Kebijakan moneter yang bijaksana akan memicu stabilitas harga di sebuah negara, itulah yang membuat Federal Reserve AS sangat memperhatikan data inflasi baru saat mereka mengambil keputusan tingkat suku bunga. Menurut Ketua Fed, Jerome Powell, angka-angka terbaru menunjukkan bahwa inflasi sedang "melanjutkan tren disinflasinya." Namun, regulator memerlukan lebih banyak bukti untuk meredakan laju inflasi sebelum menurunkan suku bunga, ia menegaskan,
Powell belum menentukan waktu pemangkasan suku bunga pertama, namun ia mengakui bahwa The Fed telah "membuat kemajuan kecil" dalam mengembalikan inflasi ke laju yang lebih rendah. "Akibat perekonomian AS yang kuat serta pasar tenaga kerja yang juga kuat, kami memiliki kemampuan untuk meluangkan waktu dan menyelesaikan masalah ini dengan benar," ketua bank sentral AS tersebut menambahkan.
Ketua The Fed menyoroti betapa pentingnya menjaga keseimbangan antara mengendalikan inflasi dan mencegah kemerosotan yang signifikan di pasar tenaga kerja.
Menurut para ahli, data makroekonomi terbaru dari Amerika Serikat terlihat menjanjikan dan mampu membawa kemajuan lebih lanjut dalam mencapai target inflasi 2%. Tingkat inflasi inti, yang merupakan ukuran inflasi pilihan The Fed, hanya naik 0.1% pada bulan Mei, menandakan kenaikan terkecil dalam enam bulan.
Namun, beberapa pejabat The Fed masih mengkhawatirkan kondisi pasar tenaga kerja di negara itu. Terutama, terkait tingkat perekrutan di Amerika Serikat yang sudah turun secara signifikan, sementara tingkat pengangguran mereka meningkat, walaupun kenaikannya relatif rendah, yaitu sebesar 4%.
Hot
No comment on record. Start new comment.