PLN Ajukan PMN Rp 3 Triliun Buat Listriki Daerah 3T

PT PLN (Persero) mengajukan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 3 triliun untuk tahun 2025. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan dana tersebut akan digunakan untuk program Listrik Desa (Lisdes).

"Dan untuk itu kami mengajukan alokasi PMN untuk program Lisdes Rp 3 triliun di tahun 2025, untuk mendukung target rasio desa berlistrik 100% di tahun 2027," katanya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI di Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (10/7/2024).

Darmawan menjelaskan dana PMN akan dipakai melistriki 85 ribu masyarakat di 192 kabupaten, 548 kecamatan, dan 1.092 desa. PLN juga berencana membangun pembangkit listrik tenaga surya.

"Dan targetnya adalah 192 Kabupaten, 548 kecamatan, 1.092 desa. Jumlah pelanggan 85 ribu, kapasitas nanti ada sebagian memang di daerah yang sangat terisolasi sehingga kami membangun juga pembangkit listrik Berbasis surya 19.877 kWp," bebernya.

Darmawan menjelaskan, pembangunan infrastruktur di daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (3 T) 10 kali lebih mahal dibanding daerah non 3T. Contohnya, biaya menyambungkan listrik bagi rumah di daerah non 3T hanya memakan biaya Rp 2 sampai Rp 2,5 juta.

Sedangkan darah 3T di Pulau Jawa dan Bali sebesar Rp 18,5 juta per pelanggan. Biayanya lebih mahal lagi untuk wilayah Sumatera dan Kalimantan yang sebesar Rp 38,7 juta, dan Rp 35,5 juta di wilayah Sulawesi, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara.

"Untuk itu PLN mengajukan PMN tahun anggaran 2025 dalam rangka pembangunan listrik menuju rasio elektrifikasi 100%," sebut Darmawan.

Ia menjelaskan, PLN sudah mengubah sistem yang dulunya manual menjadi sistem berbasis digital. Penggunaan data berbasis spasial juga dimanfaatkan demi penghitungan yang presisi dan akurat.

Simak juga Video 'KPK Tetapkan 3 Tersangka Korupsi PLTU di Sumbagsel':

[Gambas:Video 20detik]