Saham PGEO Tren Naik Jelang Gelar Agenda Penting, Kenapa?

IDXChannel – Saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk atau PGE (PGEO) cenderung menguat akhir-akhir ini di tengah adanya agenda penting perseroan.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (11/7/2024), pukul 14.57 WIB, saham PGEO naik 2,38 persen secara harian ke posisi Rp1.290 per saham, usai sempat menembus Rp1.350 per saham di awal sesi perdagangan.

Baca Juga:

Pertamina Geothermal (PGEO) Gandeng Tiga Korporasi Kembangkan Potensi Energi Panas Bumi

Nilai transaksi tercatat mencapai Rp91,74 miliar dan volume perdagangan 69,87 juta saham.

Penguatan ini membuat saham PGEO sudah naik 7,50 persen dalam sepekan dan sebesar 10,26 persen dalam sebulan.

Baca Juga:

Manuver Pertamina Geothermal Energy (PGEO) Kejar Kapasitas Pembangkit 1 GW

Secara teknikal, saham PGEO dalam posisi uptrend jangka pendek, berusaha membentuk pola V-bottom atau pola pembalikan arah dari turun ke naik sejak 20 Juni lalu.

Neckline pola tersebut berada di 1.380, yang sekaligus menjadi resistance kunci untuk PGEO, selain level psikologis 1.300. Sementara, level support berada di 1.235 yang merupakan garis Fibonacci kunci 61,8 persen.

Baca Juga:

Ada Agenda Penting Pertamina Geothermal (PGEO) Bulan Ini

Empat belas moving average menunjukkan sinyal positif untuk PGEO. Demikian pula, indikator oscillator yang condong memberikan sinyal serupa.

Diwartakan sebelumnya, PGEO akan mengumpulkan para pemegang saham pada akhir Juli.

Perseroan telah mengumumkan pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Rapat penting ini dijadwalkan digelar Rabu (31/7) pukul 14.00 WIB di Grha Pertamina, Jl. Medan Merdeka Timur No.11-13, Jakarta Pusat 10110.

"Mata acara rapat adalah perubahan pengurus perseroan," kata manajemen dalam keterbukaan informasi BEI, Jakarta, Rabu (10/7).

Manajemen menjelaskan, berdasarkan surat PT Pertamina Power Indonesia No. R-021/PPI40000/2024-S8 tanggal 13 Juni 2024 selaku Pemegang Saham Pengendali Perseroan, mengusulkan kepada PGE untuk melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dengan agenda perubahan susunan pengurus perseroan.

Saat ini, jajaran dewan komisaris PGE terdiri dari Sarman Simanjorang (Komisaris Utama atau Komisaris Independen), Abdulla Zayed (Komisaris Independen), John Anis (Komisaris), dan Harris (Komisaris).

Sementara, anggota dewan direksi PGE, yakni Julfi Hadi (Direktur Utama), Edwil Suzandi (Direktur Eksplorasi dan Pengembangan), Ahmad Yani (Direktur Operasi), dan Yurizki Rio (Direktur Keuangan).

Gandeng Tiga Korporasi

Sebelumnya, menggandeng sejumlah entitas afiliasi mereka untuk pengembangan potensi energi panas bumi.

PGEO bersinergi dengan PT Elnusa Tbk (ELSA), PT PGAS Solution (PGASOL), dan PT Pertamina Maintenance and Construction, (PertaMC). Bersama pihak-pihak ini, PGE melaksanakan Joint Study Agreement (JSA) dalam mengembangkan solusi teknologi termasuk peluang produksi dalam negeri sejumlah komponen utama pembangkit listrik panas bumi (PLTP).

Direktur Utama PGE Julfi Hadi mengatakan penandatanganan JSA ini merupakan langkah strategis bagi PGE dan mitranya dalam mengoptimalkan pengembangan energi panas bumi dengan memanfaatkan kemampuan industri dan keahlian teknologi dalam negeri.

“Inisiatif ini merupakan usaha luar biasa yang patut diapresiasi bersama karena ke depannya akan ada inovasi dan beragam kolaborasi lain untuk menciptakan portofolio teknologi di energi terbarukan secara masif dan terintegrasi,” kata Julfi di Jakarta, Jumat (28/6/2024) lalu.

JSA ini meliputi studi bersama terkait potensi pengembangan portofolio bisnis yang mencakup heat exchanger manufacturer, geothermal operation and maintenance service, cooling tower manufacturer, dan EPCC and pipeline construction.

Kerja sama ini juga merupakan inisiatif PGE sebagai garda terdepan Pertamina dalam transisi energi nasional. JSA akan mendorong pemanfaatan potensi kemampuan manufaktur perusahan energi dan rekayasa teknik (engineering) dalam negeri dalam menciptakan ekosistem baru dan terdepan di sektor panas bumi. (ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.