Note

Harga Minyak Menguat Dua Hari Beruntun

· Views 39
Harga Minyak Menguat Dua Hari Beruntun
Harga Minyak Menguat Dua Hari Beruntun. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Minyak mentah berjangka (futures) menguat pada perdagangan menjelang akhir pekan, Jumat (12/7/2024).

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) ditutup terapresiasi 0,2 persen di level USD82,78 per barel. Sementara minyak Brent bergerak naik 0,11 persen di level USD85,49 per barel pada pukul 08.41 WIB.

Baca Juga:
Harga Minyak Menguat Dua Hari Beruntun Makin Berkilau, Harga Emas Antam (ANTM) Melonjak Rp13.000 per Gram

Pada Kamis (11/7/2024), kedua kontrak berjangka minyak mencoba rebound dari penurunan tiga hari beruntun seiring penurunan stok minyak mentah Amerika Serikat (AS) dan data terbaru inflasi negeri paman Sam.

Pada sesi tersebut, minyak WTI ditutup menghijau 1,12 persen dan minyak Brent naik tipis 0,2 persen.

Pada Rabu (10/7), minyak WTI ditutup meningkat 1,29 persen di level USD82,46 per barel. Sementara minyak Brent bergerak naik 0,9 persen di level USD85,42 per barel.

Pada penutupan perdagangan Senin (8/7), harga minyak WTI ditutup memerah tajam 1 persen di level USD82,33 per barel dan minyak Brent terdepresiasi 1,02 persen di level USD85,75 per barel.

Optimisme pasar minyak datang seiring laporan terbaru tingkat inflasi tahunan di AS yang turun selama tiga bulan berturut-turut menjadi 3 persen pada Juni 2024.

Ini menandai angka terendah dalam satu tahun, dan di bawah ekspektasi pasar sebesar 3,1 persen. Dibandingkan bulan sebelumnya, CPI mengalami penurunan sebesar 0,1 persen, penurunan pertama sejak Mei 2020, dan bertentangan dengan perkiraan kenaikan sebesar 0,1 persen. Sementara itu, inflasi inti tahunan turun menjadi 3,3 persen, terendah sejak April 2021.

Minyak mentah menguat menguat dua hari beruntun juga didorong data terbaru otoritas energi AS, EIA yang melaporkan penurunan stok minyak mentah negeri paman Sam yang lebih besar dari perkiraan.

Persediaan minyak mentah AS turun 3,444 juta barel, melebihi perkiraan penurunan sebesar 3,0 juta barel. Stok bensin juga turun lebih dari yang diperkirakan.

EIA memproyeksikan permintaan minyak global akan mencapai 104,7 juta barel per hari (bph) pada 2025, sedikit melampaui perkiraan pasokan sebesar 104,6 juta barel per hari, yang mengindikasikan adanya defisit di masa depan.

Di lain pihak, Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) optimistis permintaan minyak global akan kuat sepanjang 2024 dan 2025.

Dalam laporan bulanan, OPEC memperkirakan permintaan minyak dunia akan meningkat sebesar 2,25 juta barel per hari (bph) pada 2024 dan 1,85 juta barel per hari di 2025. Perkiraan ini tidak berubah dari proyeksi bulan lalu.

“Mobilitas yang kuat dan perjalanan udara di belahan bumi utara selama liburan musim panas diperkirakan akan meningkatkan permintaan bahan bakar transportasi,” kata OPEC dalam laporannya.

Di sisi lain, pasar kini memperkirakan ekspektasi penurunan suku bunga The Federal Reserve (The Fed) sebesar 93 persen pada September, naik dari 73 persen yang merupakan perkiraan pada Rabu.

Namun, dalam sepekan ini, harga minyak diperkirakan akan menurun, setelah kenaikan beruntun dalam empat pekan. (ADF)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.