Note

Isu Markup Impor Beras, Tan Long Group Bantah Menang Tender dari Bulog

· Views 21
Isu Markup Impor Beras, Tan Long Group Bantah Menang Tender dari Bulog
Foto: dok. Bulog
Jakarta

Belakangan ramai polemik mark up impor beras yang menyeret nama Perum Bulog. Terkait hal ini Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Mokhamad Suyamto menegaskan isu penggelembungan harga beras impor tersebut tidak benar.

"Perusahaan Tan Long Vietnam yang diberitakan memberikan penawaran beras, sebenarnya tidak pernah mengajukan penawaran sejak bidding tahun 2024 dibuka. Jadi tidak memiliki keterikatan kontrak impor dengan kami pada tahun ini," ucap Suyamto dalam keterangan tertulis, Jumat (12/7/2024).

Hal ini selaras dengan pernyataan dari Direktur Utama Tan Long Group, Truong Sy Ba yang menegaskan pihaknya tidak terlibat sedikit pun terkait impor beras yang dilakukan Perum Bulog.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dalam sejarah tender beras Bulog, dari tahun 2023 sampai sekarang, kami tidak pernah memenangkan tender langsung apa pun dari Bulog," jelas Truong Sy Ba.

Diketahui paket tender tanggal 22 Mei yang diumumkan Bulog di mana Lộc Trời dan anak perusahaannya berencana untuk menawarkan 100.000 ton beras, namun Tân Long menawar dengan harga US$ 15/ton lebih tinggi, sehingga tidak memenangkan tender.

ADVERTISEMENT

"Pada bulan Mei, kami pernah menawarkan penjualan 100 ribu ton beras dengan harga US$ 538/ton, harga FOB. Namun, dibandingkan dengan harga dari perusahaan Lộc Trời, harga dari TLG lebih tinggi sehingga kami tidak jadi ikut" imbuh Truong Sy Ba.

Dia menjelaskan Indonesia membeli beras melalui tender Bulog dan membeli dengan harga CNF bukan harga FOB, dan harga CNF dari perusahaan Lộc Trời, Thuận Minh, Quang Phát sekitar US$ 568/ton atau dengan harga FOB sekitar US$ 530/ton, lebih rendah dari penawaran kami sebesar UUS$ 538/ton, harga FOB kami lebih tinggi US$ 5-8/ton.

Keterangan dari Tan Long Group ini sekaligus menjawab sejumlah tuduhan penggelembungan harga beras impor dari Vietnam serta keraguan kepada kinerja Perum Bulog dalam hal pelaksanaan tender.

Sementara itu, Direktur Transformasi & Hubungan Antar Lembaga Perum Bulog, Sonya Mamoriska mengatakan munculnya polemik ini jika terus berlanjut tanpa fakta yang jelas, dikhawatirkan bisa menghambat kelancaran pembelian beras Indonesia dari Vietnam hingga akhir tahun 2024. Bahkan mempengaruhi hubungan bilateral perdagangan kedua negara.

"Kami terus menjaga komitmen untuk tetap menjadi pemimpin rantai pasok pangan yang terpercaya, sehingga bisa berkontribusi lebih bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia dan hal ini tentunya sesuai dengan ke-4 visi transformasi kami yaitu kepemimpinan, kepercayaan, pelayanan terbaik dan kesejahteraan masyarakat," tuturnya.

Sekadar informasi, saat ini Perum Bulog mendapatkan penugasan untuk mengimpor beras dari pemerintah, sebesar 3,6 juta ton pada tahun 2024. Pada periode Januari-Mei 2024, jumlah impor sudah mencapai 2,2 juta ton.

Impor dilakukan secara berkala, dengan melihat neraca perberasan nasional dan mengutamakan penyerapan beras dan gabah dalam negeri. Sampai akhir Juni, Perum Bulog telah menyerap 800 ribu ton beras dalam negeri dan optimis bisa menyerap 1 juta ton beras, sesuai target yang telah ditetapkan.



Jokowi Tunjuk Luhut Urus Bulog untuk Akuisisi Perusahaan Beras di Kamboja

Jokowi Tunjuk Luhut Urus Bulog untuk Akuisisi Perusahaan Beras di Kamboja


(prf/ega)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.