Pasardana.id - PT ESSA Industries Indonesia Tbk (dahulu PT Surya Esa Perkasa Tbk) (IDX: ESSA), perusahaan publik yang bergerak di sektor Energi dan Kimia melalui kilang LPG (Liquefied Petroleum Gas) dan pabrik Amoniak, melaporkan pendapatan 1H24 sebesar USD 151,6 juta, turun 10% YoY.
Namun, EBITDA meningkat sebesar 48% YoY mencatatkan USD 61,6 juta pada periode yang sama di tahun sebelumnya yang dipengaruhi oleh peningkatan volume produksi serta efisiensi biaya.
Dalam siaran pers, Jumat (12/7), Shinta D. U. Siringoringo selaku Corporate Secretary ESSA menyebutkan, setelah berhasil menyelesaikan penghentian aktivitas operasional sementara terencana dalam rangka pemeliharaan fasilitas yang berlangsung selama hampir dua minggu, pabrik amoniak beroperasi dengan produktivitas dan efisiensi di tingkat yang lebih optimal.
“Volume produksi amoniak di 1H24 tercatat lebih tinggi dari 1H23,” sebutnya.
Sementara itu, lanjut Shinta, kilang LPG mencatatkan pencapaian lima tahun operasional tanpa trip pada Q2 2024.
Diketahui, harga amoniak menunjukkan tren kenaikan sepanjang kuartal kedua Tahun 2024 dan ESSA memperkirakan level harga amoniak pada 2H24 akan tetap stabil atau lebih tinggi dibandingkan dengan harga pada 1H24.
Bersamaan dengan itu, harga LPG tetap berada di atas level terendah musiman karena pemangkasan produksi minyak secara sukarela oleh OPEC+.
“ESSA senantiasa berkomitmen untuk mencapai manufacturing excellence, berpihak pada keberlanjutan lingkungan dan selalu menjadi yang terdepan dalam perkembangan industri. ESSA terus menjajaki peluang-peluang baru yang sejalan dengan keunggulan kompetensi yang dimiliki untuk senantiasa memaksimalkan nilai tambah bagi para Pemegang Saham,” tandas Shinta.
Hot
No comment on record. Start new comment.