Note

Momentum Berlanjut, Saham Bank Raksasa Kompak Menghijau

· Views 26
Momentum Berlanjut, Saham Bank Raksasa Kompak Menghijau
Momentum Berlanjut, Saham Bank Raksasa Kompak Menghijau. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Empat saham emiten bank kakap kompak menguat pada lanjutan sesi I, Jumat (12/7/2024), dalam upaya kembali ke jalur uptrend usai mengalami tekanan jual di bulan-bulan sebelumnya.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham bank BUMN PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) memimpin kenaikan, yakni sebesar 4,21 persen ke Rp5.075 per saham.

Baca Juga:
Momentum Berlanjut, Saham Bank Raksasa Kompak Menghijau Kabar Pasar Uang: Dolar Melemah Imbas Inflasi AS, Yen Menguat

Di bawah BBNI, saham bank pelat merah lainnya PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) terapresiasi 2,48 persen.

Dengan ini, saham BBRI, yang tengah berusaha membalik arah usai mengalami koreksi tajam, tumbuh 3,33 persen dalam sepekan dan naik signifikan 14,02 persen dalam sebulan.

Baca Juga:
Momentum Berlanjut, Saham Bank Raksasa Kompak Menghijau Bursa Asia Beragam, Data Inflasi AS dan Pelemahan Yen Jepang Jadi Fokus Pasar

Walaupun, sejak awal tahun (YtD), saham BBRI masih terkoreksi 13,19 persen.

Rapor teranyar, dalam kinerja keuangan bank only (individual) selama lima bulan pertama (5M2024) atau per Mei 2024, BBRI mencatatkan laba bersih Rp21,9 triliun, naik 8,8 persen secara tahunan (year on year/YoY). Pada 4M2024, laba bersih BBRI naik 4,5 persen YoY.

Baca Juga:
Momentum Berlanjut, Saham Bank Raksasa Kompak Menghijau Inflasi AS Lebih Rendah dari Ekspektasi, Rupiah Dekati Rp16.100

Berdasarkan catatan Trimegah, kinerja BBRI menunjukkan sedikit peningkatan momentum, didorong oleh pertumbuhan pendapatan top-line dan kontribusi dividen dari Pegadaian.

Laba operasional sebelum pencadangan/provisi alias pre-provision operating profit (PPOP) tumbuh sebesar 8,7 persen secara bulanan (MoM).

Pendapatan bunga bersih BRI juga naik sebesar 3,0 persen MoM. Namun, Opex meningkat sebesar 56,3 persen MoM, terutama disebabkan oleh peningkatan beban pegawai (71.6 persen MoM).

Beban pencadangan juga meningkat sebesar 19,0 persen MoM, sehingga menghasilkan peningkatan Laba bersih sebesar 1,6 persen MoM.

Meskipun pertumbuhan bulanan lebih rendah, demikian amatan Trimegah, laba bersih 5M24 BRI masih berhasil meningkat sebesar 8,8 persen YoY.

“Secara keseluruhan, kinerja bulanan BBRI menunjukkan sedikit peningkatan, dengan pertumbuhan pendapatan dan kontribusi Pegadaian yang mendukung laba bersih,” kata analis Trimegah.

Namun, beban pencadangan masih memberikan tekanan pada profitabilitas, sementara pertumbuhan laba (8,8 persen YoY) masih di atas guidance atau panduan manajemen (+0-5% YoY).

“Ke depan, kami memperkirakan CoC (cost of credit/biaya kredit) akan mengalami pelonggaran pada 2H24 [semester II-2024] karena BBRI berencana menerapkan langkah-langkah restrukturisasi untuk meningkatkan kualitas aset,” tulis analis Trimegah.

Tidak hanya BBNI dan BBRI, saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) terangkat 1,56 persen dan saham bank Grup Djarum PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik 0,25 persen.

Kembali berjayanya empat saham perbankan dinantikan oleh tiap para investornya, yang mencapai ratusan ribu pemegang saham di tiap bank tersebut.

Maklum, keempat bank di muka masuk ke dalam 10 emiten dengan jumlah investor terbanyak di bursa. BBRI dengan 517.854 pemegang saham per 31 Mei 2024 berada di peringkat pertama, BBCA (359.361) di posisi kedua, BBNI (180.474) ketujuh, dan BMRI (173.449) kedelapan.

Rating Perbankan

Riset dari Ciptadana Sekuritas, yang terbit pada 2 Juli 2024, memberikan rating overweight untuk perbankan RI, menunjukkan adanya optimisme di tengah kinerja saham dan keuangan yang belum optimal.

Ciptadana menyebut, adanya perbaikan moderat dalam marjin bunga bersih (NIM) yang mendukung kinerja keuangan bank hingga Mei 2024.

Selain itu, pertumbuhan kredit tetap kuat dengan pertumbuhan Ytd 4,5 persen. Ciptadana memperkirakan puncak peningkatan cost of credit (CoC) pada kuartal II-2024 sebelum normaliasi pada paruh kedua 2024.

Penyematan rating overweight pada sektor perbankan tetap dipertahankan dengan ekspektasi hasil sesuai di kuartal II-2024, tulis Ciptadana.

Valuasi bank juga tetap menarik, kata Ciptadana, diperdagangkan pada price-to book value (PBV) 3,0/2,7 kali untuk proyeksi tahun fiskal 2024/25.

Relaksasi Restrukturisasi Kredit

Sebelumnya, ada kabar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sedang mempertimbangkan untuk memperpanjang stimulus restrukturisasi kredit hingga 2025.

Hal tersebut menyusul kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengusulkan agar tenggat waktu restrukturisasi kredit akibat COVID-19, yang semula dijadwalkan pada Maret 2024, diperpanjang hingga tahun depan.

Usulan tersebut disampaikan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto setelah menghadiri Sidang Kabinet Paripurna yang membahas masalah perekonomian di Istana Negara, Jakarta, pada 24 Juni lalu.

Airlangga menambahkan, langkah ini diharapkan dapat mengurangi beban perbankan dalam mencadangkan kerugian akibat Kredit Usaha Rakyat (KUR). (ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.