Kemenperin Apresiasi Upaya Le Minerale Jaga Kualitas Produk-Lingkungan
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengunjungi pabrik PT Tirta Fresindo Jaya, produsen air minum dalam kemasan (AMDK) Le Minerale. Kunjungan dilakukan untuk menyaksikan langsung proses produksi yang berlokasi di Ciherang, Bogor.
Dalam kunjungan yang berlangsung Jumat (12/7), perwakilan Kemenperin juga mendengarkan paparan tentang upaya Le Minerale memastikan proses terbaik dari hulu hingga hilir. Proses ini meliputi konservasi sumber daya air, proses produksi teknologi modern, pemilihan kemasan, sistem distribusi yang aman dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung, hingga upaya mengurangi timbulan sampah melalui gerakan ekonomi sirkular.
"Le Minerale telah membuktikan komitmennya dalam menjaga kualitas produk dan lingkungan melalui berbagai inisiatif yang menginspirasi. Apa yang dilakukan Le Minerale ini, merupakan praktik bisnis yang patuh dan menunjukan komitmen tinggi terhadap semua regulasi yang ditetapkan pemerintah terkait industri AMDK (air minum dalam kemasan). Kami berharap lebih banyak perusahaan dapat mengikuti jejak Le Minerale dalam menjalankan bisnis yang taat dan berkelanjutan," kata Direktur Industri Minuman, Hasil Tembakau, dan Bahan Penyegar (Mintemgar) Merrijantij Punguan Pintaria dalam keterangan tertulis, Minggu (14/7/2024).
Merri menjelaskan Le Minerale diproduksi dari sumber mata air pilihan yang selalu dipastikan memiliki kandungan mineral sesuai yang tertera di kemasannya. Proses Quality Control Le Minerale pun dilakukan secara kontinyu, mulai dari pemilihan sumber mata air hingga dikemas.
Demi memastikan higienitas, lanjutnya, proses pengemasan dilakukan langsung dari sumber mata air menggunakan teknologi canggih sehingga memastikan bahwa produk tidak tersentuh tangan manusia secara langsung.
"Ketika meninjau proses produksi hingga pengemasan, kami melihat Le Minerale telah mematuhi seluruh parameter Standar Nasional Indonesia (SNI) dan diproduksi sesuai dan bahkan melebihi standar industri air kemasan dan keamanan pangan," ungkap Merri.
Ia menyebutkan Le Minerale pun telah mendapatkan sertifikat SNI 3553 tahun 2015 serta Food Safety System Certification (FSSC) 22000.
Lebih lanjut, Merry berpesan agar Le Minerale menjaga komitmennya di proses distribusi. Diketahui, Le Minerale menggunakan standar pengiriman dan penyimpanan produk yang tidak terpapar sinar matahari langsung dan disimpan di tempat yang bersih, sejuk, serta tidak berdekatan dengan benda berbau tajam dalam distribusinya. Hal ini dilakukan guna menjaga kualitas produk hingga sampai ke tangan konsumen.
"Dalam regulasi telah ditetapkan bahwa produsen AMDK berkewajiban untuk menjaga agar distribusi yang bisa dikontrol produsen, mesti dipastikan tidak boleh terpapar langsung oleh matahari. Apresiasi kami terhadap Le Minerale yang juga menjaga proses distribusi tersebut," tutur Merri.
"Kami meninjau tempat penyimpanan hingga armada pengiriman. Semua truk armada Le Minerale semua tertutup. Oleh karena itu kami yakin, bukan hanya dalam proses produksi, Le Minerale juga didistribusikan dengan aman," sambungnya.
Sementara itu, Government Director Le Minerale Johan Muliawan mengungkapkan Le Minerale tidak hanya memastikan proses produksi hingga distribusi dengan standar terbaik. Namun juga berkomitmen kuat mendukung upaya pemerintah untuk memelihara dan menjaga keberlanjutan sumber daya air yang merupakan aset vital bagi bangsa.
Selama bertahun-tahun, katanya, Le Minerale telah berkontribusi pada konservasi air melalui berbagai inisiatif yang sejalan dengan peta jalan perluasan penerapan rencana pengamanan air minum 2021-2025 yang dikembangkan oleh Bappenas.
"Hingga tahun 2023, Le Minerale telah menanam lebih dari 200.000 pohon di tujuh wilayah di Indonesia, termasuk Jawa Timur, Jawa Barat, Makassar, dan Palembang. Setiap tahunnya, program penanaman pohon ini berhasil menanam tidak kurang dari 20.000 pohon yang tersebar di daerah tangkapan air," ungkap Johan.
Ia menambahkan Le Minerale juga telah terakreditasi sebagai Industri Hijau yang mematuhi standar no SIH 11050.1 tahun 2020 untuk industri air mineral, serta ISO 14001 tahun 2015 untuk sistem manajemen lingkungan.
Pihaknya turut bertanggung jawab hingga ke hilir, atau pasca konsumsi. Untuk mengurangi timbulan sampah plastik, sejak tahun 2021 Le Minerale menginisiasi Gerakan Ekonomi Sirkular Nasional (GESN).
Dalam program tersebut, Le Minerale bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mengolah sampah plastik menjadi produk daur ulang yang bernilai ekonomi tinggi. Demi memastikan terserapnya sisa konsumsi PET, Mayora Group juga mendirikan PT Bumi Indus Padma Jaya (BIPJ), pabrik daur ulang plastik khusus polyethylene terephthalate (PET) yang memenuhi standar keamanan pangan (food grade).
"BIPJ akan menjadi hilir dari GESN Le Minerale, sementara edukasi tentang pemilahan sampah dari rumah serta kegiatan yang mendukung peningkatan collection rate akan terus digalakkan kepada masyarakat. Dengan pendekatan ini, Le Minerale berharap dapat mendorong lebih banyak pihak untuk berpartisipasi dalam gerakan ekonomi sirkular yang berkelanjutan," pungkasnya.
(akd/akd)Reprinted from detik_id,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.