IHSG Turun 7,4 Persen di Kuartal I-2024, Pasar IPO Tetap Tangguh
IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 7,4 persen pada kuartal I-2024 imbas aktivitas penjualan asing yang mencapai USD800 juta.
Namun demikian, laporan EY Indonesia menunjukkan pasar pencatatan saham atau IPO di tanah air masih tangguh. Pada kuartal I-2024, terdapat 25 perusahaan yang berhasil melakukan IPO.
Sayangnya pencatatan saham secara global turun 12 persen disebabkan oleh perlambatan aktivitas IPO di Asia-Pasifik, dengan Amerika dan EMEIA mengalami pertumbuhan yang kuat pada paruh pertama.
"Hingga paruh pertama 2024, di Bursa Efek Indonesia sudah ada 25 perusahaan yang berhasil melakukan IPO. Hal ini terjadi di tengah adanya moderasi pasar akibat pemilihan presiden Indonesia yang diadakan pada bulan Februari 2024, yang secara historis menyebabkan perlambatan sementara dalam aktivitas pasar modal," kata EY Indonesia Strategy and Transactions Partner Reuben Tirtawidjaja dalam keterangan resmi, Senin (15/7/2024).
Menurut Reuben, kawasan ASEAN yang lebih luas juga mengalami moderasi dalam aktivitas IPO imbas meningkatnya tekanan inflasi yang dapat menyebabkan kenaikan suku bunga. Tren ini tidak hanya terjadi di pasar ASEAN; lanskap IPO global juga mengalami penurunan sebesar 12 persen yoy dalam jumlah perusahaan yang melakukan IPO.
Ada berbagai faktor yang berkontribusi terhadap kondisi pasar saat ini, seperti depresiasi Rupiah dan pendekatan investor yang bersifat 'wait and see' terhadap penunjukan kabinet baru serta arah kebijakan presiden terpilih Indonesia selanjutnya.
Berbeda dengan pelemahan pasar yang lebih luas, perusahaan-perusahaan baru yang terdaftar di BEI menunjukkan kinerja positif selama paruh pertama 2024, dengan hasil IPO year to date saat ini sebesar 12,5 persen.
Khususnya, perusahaan seperti PT Satu Visi Putra Tbk (VISI), PT Multikarya Asia Pasifik Raya Tbk (MKAP), PT Remala Abadi Tbk (DATA), PT Homeco Victoria Makmur Tbk (LIVE), dan PT Manggung Polahraya Tbk (MANG) muncul sebagai perusahaan teratas yang baru-baru ini terdaftar.
Selama paruh pertama 2024, sektor material telah menjadi pendorong utama aktivitas IPO di Indonesia. Sektor ini menghasilkan 7 IPO, yang secara kolektif mengumpulkan modal sebesar USD119,3 juta, dengan kontribusi tertinggi dari PT Ancara Logistics Indonesia Tbk (ALII) dan PT Adhi Kartiko Pratama Tbk (NICE) yang mengumpulkan total dana sekitar USD90 juta.
Sektor energi merupakan kontributor terbesar kedua terhadap aktivitas IPO di Indonesia. Sektor ini menghasilkan 4 IPO, dengan total peningkatan modal sebesar USD31,4 juta. PT Citra Nusantara Gemilang Tbk (CGAS), PT Multi Hanna Kreasindo Tbk (MHKI) dan PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk (ATLA) menjadi kontributor terbesar dengan mengumpulkan total dana sekitar USD27 juta.
Sektor ritel juga merupakan pendorong utama aktivitas IPO di Indonesia. Hanya dengan 2 IPO, sektor ritel mengumpulkan modal sebesar USD29,4 juta, dengan PT Terang Dunia Internusa Tbk (UNTD) memainkan peran penting, dengan mengumpulkan dana terbesar.
"Secara keseluruhan, pasar IPO di Indonesia tetap tangguh meskipun terdapat tantangan pasar yang terus berlanjut, dan BEI telah mengumumkan bahwa mereka memperkirakan total 60-70 pencatatan baru pada 2024," tutur Reuben.
(DES)
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.