Insiden Penembakan Trump Sempat Bikin Harga Minyak Tertekan

Harga minyak dunia sempat mengalami penurunan karena tekanan dari penguatan mata uang dolar Amerika Serikat imbas insiden penembakan Donald Trump yang terjadi pada Sabtu (13/7) kemarin.
Melansir dari Reuters, Senin (15/7/2024), penguatan nilai tukar dolar terjadi karena banyak investor percaya serangan terhadap Trump menaikan peluang dirinya memenangkan pemilu pada November mendatang. Belum lagi ketidakpastian politik di AS dan Timur Tengah ikut mempengaruhi nilai tukar dolar.
Sebab kondisi ini sedikit banyak membuat para investor kemudian memilih untuk menyimpan uang dalam bentuk dolar AS. Padahal penguatan mata uang Negeri Paman Sam ini cenderung menurunkan harga minyak karena pembeli dengan mata uang lain harus membayar lebih untuk setiap barel minyak yang dijual dengan dolar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pasar mungkin akan menjadi sedikit lebih defensif sebagai reaksi terhadap upaya pembunuhan Trump," kata John Evans dari broker minyak PVM.
Akibatnya harga minyak mentah berjangka Brent sempat turun 55 sen atau 0,7% menjadi US$ 84,48 per barel pada 01.09 GMT. Penurunan ini memperdalam harga minyak mentah berjangka Brent setelah turun 37 sen pada Jumat (12/7) lalu.
Beruntung, komoditas yang satu ini berhasil merangkak naik 1 sen menjadi US$ 85,04 per barel pada pukul 08.25 GMT. Sedangkan minyak mentah West Texas Intermediate AS naik 9 sen atau 0,1% menjadi US$ 82,30 di waktu yang sama.
"Untuk harga minyak, tidak ada pergerakan yang tidak diinginkan," katanya lagi.
Sebagai informasi, dikabarkan penembakan yang dialami Trump adalah yang pertama sejak 1981. Sebelumnya calon presiden dari partai Republik Ronald Reagan sempat mengalami hal serupa.
Atas dasar inilah Chief Investment Office di Vantage Point Asset Management, Nick Ferres, mengatakan Trump bisa menang mudah mengingat jumlah dukungan yang diterima Presiden Reagan setelah mengalami percobaan pembunuhan kala itu meroket.
"Pemilihan ini kemungkinan besar akan berakhir dengan kemenangan telak (Trump). Ini mengurangi ketidakpastian (pasar)," kata Nick.
(fdl/fdl)Reprinted from republika_id,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.