Harga Minyak Melemah, Pasar Khawatir Dampak Pelemahan Ekonomi China
IDXChannel - Minyak mentah berjangka (futures) melemah pada perdagangan Selasa (16/7/2024).
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) dibuka merosot 0,31 persen di level USD80,59 per barel, sementara minyak Brent turun 0,27 persen di level USD84,61 per barel pada pukul 09.39 WIB.
Pada Senin (15/7), harga minyak WTI ditutup terdepresiasi 0,33 persen di level USD80,77 per barel. Sementara minyak Brent ditutup tergelincir 0,16 persen di level USD84,89 per barel.
Pada penutupan perdagangan Jumat (12/7/2024), kedua kontrak berjangka minyak ditutup memerah di mana WTI melemah 1,42 persen di level USD81,04 per barel dan Brent terkoreksi 0,43 persen di level USD85,03 per barel.
Harga minyak kembali melemah di tengah kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi China yang menghambat permintaan.
Meskipun konsensus pasar yang berkembang meyakini The Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat (AS) akan mulai memotong suku bunga utamanya segera setelah September. Keyakinan ini membatasi penurunan harga minyak lebih lanjut.
Dilaporkan sebelumnya, perekonomian China tumbuh jauh lebih lambat dari perkiraan pada kuartal II-2024, terhambat oleh penurunan properti yang berkepanjangan dan lesunya kondisi lapangan kerja.
Data resmi menunjukkan ekonomi terbesar kedua di dunia ini tumbuh 4,7 persen pada April-Juni, pertumbuhan paling lambat sejak kuartal I-2023 dan meleset dari perkiraan 5,1 persen dalam jajak pendapat Reuters. Pertumbuhan ini juga melambat dari ekspansi kuartal sebelumnya sebesar 5,3 persen.
Produksi kilang China juga dilaporkan turun 3,7 persen pada Juni dibandingkan tahun sebelumnya, turun selama tiga bulan sebagian karena pemeliharaan.
Sementara margin pemrosesan yang lebih rendah dan permintaan bahan bakar yang lesu mendorong pabrik independen untuk mengurangi produksi.
Sementara itu, Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan bahwa tiga pembacaan inflasi AS selama kuartal kedua tahun ini menambah keyakinan bahwa laju kenaikan harga kembali ke target bank sentral secara berkelanjutan.
Para pelaku pasar menafsirkan ini sebagai sinyal penurunan suku bunga mungkin tidak akan lama lagi.
Suku bunga yang lebih rendah akan menurunkan biaya pinjaman, sehingga dapat meningkatkan aktivitas ekonomi dan permintaan minyak.
Di sisi pasokan, pejuang Houthi di Yaman menargetkan tiga kapal, termasuk sebuah kapal tanker minyak, di Laut Merah dan Mediterania dengan rudal balistik, drone, dan perahu jebakan, pada Senin (15/7). Sikap ini sebagai respons terhadap pemboman Israel di Gaza yang masih terus berlanjut.
Meskipun krisis di Timur Tengah tidak berdampak pada pasokan, serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah telah memaksa kapal-kapal tersebut mengambil rute yang lebih panjang, yang berarti pengiriman minyak mentah akan lebih lama.
Di tempat lain, Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengatakan bahwa pasar minyak global akan seimbang pada paruh kedua tahun ini dan setelahnya karena kesepakatan produksi antara Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya atau OPEC+. (ADF)
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.