Tekanan Jual Berlanjut, Saham Prajogo (BREN) Kembali Turun Tajam

IDXChannel – Saham emiten taipan Prajogo Pangestu kembali melemah pada perdagangan Selasa (16/7/2024) usai rajin menguat di akhir Juni lalu.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham emiten geotermal PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) merosot 3,05 persen secara harian ke posisi Rp8.775 per saham, melanjutkan penurunan 4,23 persen pada Senin (15/7).

Baca Juga:

Aset yang Dikelola BlackRock Tembus Rp170 Ribu Triliun pada Kuartal II-2024

Sejak 5 Juli, saham BREN hanya sekali ditutup menguat, yaitu pada Jumat (12/7) pekan lalu ketika naik tipis 0,27 persen.

Dengan ini, pola pembalikan arah (reversal) V-bottom yang terbentuk sejak tengah Juni lalu pun menjadi invalid karena BREN gagal menembus neckline di 11.250.

Baca Juga:

Emas Naik, Saham PSAB hingga ARCI Berpesta

Alhasil, saham BREN melorot signifikan 11,81 persen dalam sepekan, kendati masih naik 11,78 persen dalam sebulan belakangan.

Penurunan tajam saham BREN akhir-akhir ini membuat posisinya sebagai emiten terbesar kembali disalip oleh BBCA.

Baca Juga:

Green Power (LABA) Gunakan Modal Rp20 Miliar Dirikan Dua Anak Usaha Baru

Kini, bank milik Grup Djarum tersebut kembali ke posisi pertama dengan kapitalisasi pasar (market cap) mencapai Rp1.226,59 triliun. BREN sendiri memiliki valuasi pasar Rp1.173,97 triliun, berada di peringkat kedua.

Surutnya minat beli, yang artinya tingginya tekanan jual, di saham BREN turut menyeret saham Prajogo lainnya ke zona merah.

Induk BREN, PT Barito Pacific Tbk (BRPT), terdepresiasi 0,90 persen secara harian. Kemudian, saham emiten batu bara PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) terkoreksi 1,94 persen dan saham PT Petrosea Tbk (PTRO) turun 1,69 persen.

Berbeda, saham PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) stagnan, usai naik 2,11 persen kemarin. Pergerakan saham emiten petrokimia ini kerap berbeda arah dengan para saudaranya akhir-akhir ini.

 Tambah Modal Anak Usaha

Kabar teranyar, BREN memberikan tambahan modal ke anak usahanya, PT Barito Wind Energy sebesar Rp497 miliar.

Mengutip keterbukaan informasi BEI, Jumat (21/6/2024), dana tersebut digunakan Barito Wind untuk melunasi fasilitas Tranche B atau utang sebesar USD29 juta ke Bank BNI (BBNI) yang jatuh tempo pada 14 Juni 2024.

Adapun penyetoran modal itu sejatinya untuk pengambilan bagian atas seluruh saham baru yang diterbitkan oleh Barito Wind sejumlah 497.389. BWE merupakan perusahaan terkendali Perseroan yang dimiliki secara langsung sebesar 99,99 persen.

Atas penambahan penyetoran modal tersebut, kepemilikan Perseroan kepada BWE meningkat menjadi 962.388 saham yang mewakili 99,99 persen dari modal ditempatkan dan disetor BWE.

Meski demikian, penambahan modal anak usaha ini tidak terdapat dampak signifikan terhadap kegiatan operasional, hukum, atau kelangsungan usaha BREN. (ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.