Note

Dikenakan Tarif Impor, Harga Keramik Bisa Naik

· Views 22
Dikenakan Tarif Impor, Harga Keramik Bisa Naik
Ilustrasi - Foto: CHUTTERSNAP/Unsplash
Jakarta

Rencana pemerintah menerapkan bea masuk anti dumping (BMAD) 199% untuk produk impor keramik asal China dinilai bisa berdampak pada harga keramik di konsumen naik. Hal ini disampaikan oleh Head of Center of Industry, Trade and Investment Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Andry Satrio Nugroho.

Andry menilai pengenaan tarif tersebut dapat membuat produsen keramik dalam negeri meningkatkan harga jualnya. Pasalnya, harga jual produk impor keramik dapat meningkat tajam usai dikenakan tarif bea masuk.

Dengan begitu, semakin rendah kuantitas volume keramik yang beredar di pasar, semakin meningkat permintaan keramik. Alhasil, harga jual di konsumen semakin mahal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut perhitungannya, rata-rata harga keramik porselen impor jenis B1A ukuran 60x60 sebesar Rp 75.000-80.000 per meter persegi. Dengan penerapan bea masuk, harganya naik menjadi Rp 150.000- Rp 225.000 per meter persegi.

"Dengan adanya BMAD itu naiknya bisa sampai Rp 150.000 - Rp 225.000 per meter persegi. Sementara harga keramik lokal porselen B1A dalam negeri itu lebih murah Rp 75.000 paling mahal Rp 90.000. Artinya cukup bersaing dengan produk impor," kata Andry dalam Diskusi Publik, Jakarta, Selasa (16/7/2024).

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, dia bilang dengan penerapan BMAD akan terjadi expected inflation atau ekspektasi inflasi terhadap harga keramik porselen. Alhasil, produsen keramik dalam negeri akan menaikkan harga jual dan meningkatkan margin keuntungan.

"Kenaikan dari harga ini di bawah BMAD kenaikannya sekitar Rp 80.000 - Rp 120.000/meter persegi. Tinggal dikalikan luas ruangan. Jadi kurang lebih kita yang mengeluarkan tidak sampai puluhan juta, sekarang bisa sampai itu. Ini gambaran sederhana," imbuhnya.

Dia pun mengimbau pemerintah untuk berhati-hati dalam menerapkan kebijakan. Jangan sampai tujuan yang semula untuk menguatkan industri dalam negeri, ternyata dapat memicu masalah-masalah baru

"Kita perlu hati-hati ya, terhadap tujuannya untuk menguatkan kondisi industri dalam negeri. Jangan sampai kita mengeluarkan instrumen tidak kuat juga industri dalam negeri. Berarti diagnosis penyakitnya bisa jadi bukan faktor utama. Obat yang diberikan tidak langsung ke penyakit utamanya," terangnya.

(kil/kil)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.